Seberapapun beratnya tugas, apabila dijalani dengan ikhlas pekerjaan tersebut, niscaya akan memberikan kepuasan tersendiri. Bicara tentang kepuasan ini tentu bukan semata karena gaji, tunjangan, bonus, dan materi lainnya, akan tetapi lebih dari pada itu yakni ketenangan / kedamaian serta keberkahan hidup itu sendiri, demikian dikatakan Kasubbag Tata Usaha Kankemenag Surakarta Syamsudin, pada saat menjadi narasumber dalam kegiatan Orientasi Guru Pendidikan Agama Kristen Tingkat Menengah Tahun 2016 di Hotel Pondok Sari 1 Tawangmangu, Karanganyar (Rabu, 11/5)
Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh mutu pendidikan. Pendidikanlah yang mengangkat harkat dan martabat, menyejajarkan kita dengan bangsa-bangsa lain. Pendidikanlah yang membuka mata kita satu sama lain tentang dunia yang sedang kita hadapi.
Karena itu, perlu disadari sepenuhnya, peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia tidak akan pernah melupakan keterlibatan dan peran penting para guru. Merekalah ujung tombak mutu dan kualitas kehidupan bangsa. Turut menentukan wajah Indonesia di hadapan negara-negara lain.
“Guru sebagai ujung tombak dari pembelajaran di sekolah yang telah tersebar di seluruh penjuru negeri ini, maka berbahagialah telah menjadi seorang guru” terang Syamsuddin.
Tidak kalah penting, guru mewariskan teladan tentang bagaimana menjalani kehidupan yang baik. Teladan tentang kehidupan yang berkhidmat pada warisan leluhur. Teladan yang tidak sekedar diperoleh dari bangku sekolah, pendidikan formal, namun dari setiap interaksi kehidupan keseharian kita.
“Guru menjadi garda terdepan dari pendidikan suatu bangsa, maka banggalah menjadi guru” ucap Syamsuddin.(abc)