Surakarta (Humas) – Puluhan siswa MTs Muhammadiyah Surakarta menyambut kedatangan dua mahasiswa asing dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Selasa (28/10/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Bulan Bahasa yang diselenggarakan oleh kesiswaan MTs Muhammadiyah Surakarta.
Dua mahasiswa asing yang hadir sebagai narasumber adalah Sheikh Abu Toha asal Bangladesh dan Nourelhuda S.B. Elmanaya dari Palestina.
Diawali dengan Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Lapangan Kampus 1 MTs Muhammadiyah Surakarta. Suasana tampak khidmat saat guru, tenaga kependidikan, dan siswa mengikuti upacara. Pada kesempatan tersebut, Guru Bahasa Jawa, Setiowati Dwi sebagai pembina upacara menyampaikan pesan bahwa pemuda harus menjadi generasi yang tangguh, menjaga martabat bangsa, dan tidak mudah kalah oleh tantangan zaman.
Usai upacara, Kepala Madrasah,Maratus Sholikah Isnaini bersama kedua narasumber tiba di madrasah. Kehadiran narasumber, disambut dengan Tari Kutidhing sebagai bentuk penghormatan kepada tamu.
Kegiatan utama bertajuk Learning Language and Culture dipandu oleh Guru Mts Muhammadiyah, Afifah dan Aulia. Lantunan ayat suci Al-Quran oleh Hidayat Nur Wahid, siswa kelas 9B mengawali kegiatan, dilanjutkan dengan presentasi beragam kegiatan di MTs Muhammadiyah Surakarta dalam bahasa Inggris oleh Elies Widyaningrum dari kelas 9C. Qonita Fahima juga tampil percaya diri memperkenalkan Budaya Surakarta menggunakan bahasa Inggris.
Suasana semakin semarak saat kedua narasumber menyampaikan materi inti. Ms. Nour menceritakan perjalanan studinya di Indonesia dalam bahasa Arab, sementara Mr. Toha menyampaikan pengalamannya dengan bahasa Inggris. Para siswa tampak antusias melontarkan berbagai pertanyaan, mulai dari makanan favorit hingga kesan mereka terhadap Indonesia. Interaksi semakin hidup saat keduanya mengajak siswa bermain gime tanya jawab berbahasa asing.
Beberapa siswa tertarik dengan pengalaman yang disampaikan oleh mr Toha dan miss Noor, termasuk Fa’az Fadhulul Haq siswa Qur’anic class. “Pembicara hari ini keren banget miss Noor dari Palestina bisa kuliah S3 dan mengajar di beberapa negara, saya berharap suatu saat bisa kuliah di luar negeri dan lebih lancar berbahasa Inggris maupun arab”, harapnya.
Acara diakhiri dengan sesi foto bersama setiap kelas. Sebelum berpamitan, kedua narasumber menyampaikan pesan dan kesan positif bagi siswa MTs Muhammadiyah Surakarta. Mr. Toha mengungkapkan rasa bahagianya dapat hadir dan berbagi wawasan lintas budaya kepada para siswa.

“Alhamdulillah, kegiatan Learning Language and Culture yang menghadirkan narasumber internasional dari Palestina dan Bangladesh ini menjadi bagian istimewa dari rangkaian Bulan Bahasa di MTs Muhammadiyah Surakarta. Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan semangat global dan toleransi budaya kepada para siswa, sekaligus memperluas wawasan mereka tentang pentingnya bahasa sebagai jembatan antarbangsa,”tuturnya. Maratus berharap para siswa tidak hanya belajar bahasa Arab dan Inggris secara akademik, tetapi juga memahami nilai-nilai budaya yang melekat di dalamnya. “Dengan demikian, generasi MTs Muhammadiyah Surakarta dapat tumbuh menjadi pelajar yang berwawasan internasional, berakhlak mulia, dan siap menjadi duta perdamaian dunia melalui bahasa dan budaya,” ujarnya.
Senada, Pengawas Madrasah,Sri Hartati berharap kemitraan dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta bisa selalu terjaga. “Semoga kemitraan kita dengan Universitas Muhammadiyah selalu terjalin dan saya berharap siswa siswi MTs ada yang mendapat beasiswa bisa bersekolah di Timur Tengah, saya berharap juga dalam memperingati hari Sumpah Pemuda siswa siswi MTs Muhammadiyah selalu mempunyai jiwa kemandirian, patriotisme untuk bangsa dan negara serta saling menghormati antar teman di madrasah karena kita di Kementerian Agama Kota Surakarta dan Kemenag RI juga sedang gencar gencarnya melaksanakan kurikulum berbasis cinta. Dengan kegiatan ini kami harapkan siswa MTs Muhammadiyah mempunyai karakter yang baik, salalu menghormati guru dan mencintai lingkungan. Semoga MTs Muhammadiyah Surakarta mendunia,”pungkasnya. (mstf/my)


















