Kota Surakarta (Humas) – Suasana Jumat (24/10/2025) pagi di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta terasa berbeda. Sejak pukul 07.00 WIB, siswa, guru, dan tenaga kependidikan tampak memenuhi halaman dan area sekolah dengan semangat gotong royong. Mereka kompak membawa alat kebersihan, kantong sampah, serta perlengkapan taman dalam kegiatan bertajuk “Aksi Grebeg Sandra 2025″, kepanjangan dari Gerakan Bebarengan Resik Sekolah, Sanitasi, dan Drainase.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Adiwiyata MAN 1 Surakarta, sebuah inisiatif berkelanjutan untuk menanamkan kepedulian lingkungan hidup di kalangan warga sekolah. Melalui aksi ini, MAN 1 Surakarta menegaskan kembali komitmennya untuk menjadi sekolah yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga tangguh dalam karakter dan kepedulian terhadap alam.

Dalam kegiatan yang berlangsung selama lebih dari dua jam ini, seluruh peserta terlibat aktif membersihkan lingkungan sekolah mulai dari area taman, selokan, ruang kelas, hingga drainase di sekitar halaman utama. Suasana penuh semangat dan keakraban tampak dari wajah-wajah para siswa dan guru yang bekerja sama dengan ceria.
Tak hanya membersihkan, mereka juga melakukan kegiatan penataan tanaman hias serta pengecekan sistem saluran air untuk memastikan lingkungan sekolah tetap sehat dan bebas genangan. “Kami ingin membentuk karakter peduli lingkungan melalui aksi nyata seperti ini. Kegiatan bersih-bersih bukan sekadar rutinitas, tapi bentuk tanggung jawab bersama menjaga tempat belajar agar tetap nyaman dan sehat,” ujar Suyatmi, selaku penanggung jawab kegiatan Aksi Grebeg Sandra 2025.
Suyatmi menambahkan, bahwa kegiatan tersebut juga menjadi ajang edukatif bagi para siswa untuk memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai bagian dari ibadah dan tanggung jawab sosial. “Anak-anak perlu melihat bahwa cinta lingkungan bisa dimulai dari langkah sederhana. Dari sekolah, untuk bumi,” imbuhnya.
Kepala MAN 1 Surakarta Ahmad Wardimin, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat dan kekompakan seluruh warga sekolah. Menurutnya, Aksi Grebeg Sandra adalah simbol nyata bahwa nilai-nilai Adiwiyata telah tumbuh menjadi budaya di MAN 1 Surakarta.

“Kami sangat bangga melihat seluruh warga sekolah terlibat dengan antusias. Program Adiwiyata bukan hanya tentang penghargaan, tapi tentang menumbuhkan karakter peduli lingkungan dalam keseharian. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap siswa MAN 1 Surakarta dapat menjadi generasi yang sadar lingkungan, disiplin, dan berjiwa gotong royong,” tuturnya dalam wawancaranya di sela kegiatan.
Seluruh peserta tampak menikmati kegiatan ini dengan antusias. Suasana penuh kekeluargaan mengiringi setiap langkah kecil yang berarti besar bagi kelestarian lingkungan sekolah.
Salah satu siswa kelas 12 F2, Aulia, mengungkapkan kesannya, “Senang banget bisa ikut Grebeg Sandra. Ternyata bersih-bersih bareng teman-teman itu seru dan bikin makin cinta sama madrasah. Apalagi kalau tahu ini bagian dari menjaga bumi.”
Dengan suksesnya Aksi Grebeg Sandra 2025, MAN 1 Surakarta kembali menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bukan sekadar wacana, tetapi budaya yang hidup di setiap hati warganya. Dari sekolah yang bersih, lahirlah generasi yang jernih, cinta ilmu, cinta bumi, dan cinta kehidupan. (rsd/rmd)



















