Surakarta (Humas) – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) saat ini menjadi sebuah wadah Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), khususnya pada mata pelajaran Matematika dan IPA. Kegiatan yang berlangsung di Hall Pertemuan Hotel Dana Solo dihadiri oleh 52 peserta pelatihan(20/08).
Dalam laporan panitia menyebutkan bahwa kegiatan MGMP ini merupakan kali kedua dilaksanakan. Ketua panitia, Ulismanto berharap agar pelatihan ini mampu meningkatkan keprofesionalitasan para guru, baik untuk guru mata pelajaran IPA maupun Matematika. Disampaikan pula kegiatan MGMP kali ini dihadiri oleh 25 anggota dari mata pelajaran IPA serta 27 anggota dari mata pelajaran Matematika. Pelatihan berlangsung mulai tanggal 20 Agustus 2024 sampai dengan 30 September 2024 dengan 52 anggota.
“Ini amanah dari KEMENAG, mohon manfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan profesionalitas dan kompetensi. Sehingga, tentunya dukungan baik moril maupun materiil sangat kami butuhkan, khususnya arahan dari Bapak Hidayat Maskur selaku Kepala Kantor Kemenag Kota Surakarta”,ungkap Ulismanto.
Kegiatan selanjutnya yakni sambutan oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Surakarta, Hidayat Maskur seraya mengapresiasi kegiatan MGMP kali ini. Hidayat juga menegaskan bahwa mata pelajaran Matematika dan IPA merupakan mata pelajaran yang begitu penting serta memiliki kesinambungan dengan kehidupan sehari-hari. Tentu hal ini berbanding terbalik dengan prespektif masyarakat awam mengenai mata pelajaran Matematika khususnya yang dinilai tidak ada hubungannya dengan kehidupan.
“Saya senang pagi ini bisa bertemu dengan bapak/ibu sekalian. Hari ini, jika banyak orang masih punya pikiran kalau ilmu matematika dan IPA tidak ada hubungan dengan hal lain dikehidupan itu saya bilang salah besar”, ucap Hidayat Maskur.
Hal ini ia katakan karena berkenaan dengan ibadah sholat serta penghitungan hisab dan rukyat yang tidak dapat dipisahkan dari kedua ilmu tersebut, matematika dan IPA. Ia juga mengatakan bahwa kedua mata pelajaran ini (matematika dan IPA) sangatlah penting bagi agama guna penguatan pondasi keagamaan. Ia juga mengatakan bahwa Al-Qur’an juga menyinggung mengenai kedua mata pelajaran tersebut.
“Akan lebih baik jika ilmu yang benar diterapkan pada saat yang benar serta dengan cara yang benar”, pungkas Hidayat.
Mengakhiri arahannya, Hidayat Maskur menyisipkan pesan informasi adanya skema baru terkait pembiayaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang menjadi salah satu syarat Sertifikasi Guru. Disampaikannya, PPG biasanya dibiayai dari APBN, APBD dan tidak menutup kemungkinan menggunakan biaya mandiri. Namun saat ini, utamanya bagi Guru Non ASN, skema baru pembiayaan ini merupakan Kerjasama antara Kemenag dengan BAZNAS. Untuk detailnya nanti akan diinformasikan lebih lanjut.
Acara selanjutnya yakni pembukaan kegiatan PKB yang dilangsungkan oleh Ketua Kantor Kemenag Kota Surakarta, Hidayat Maskur. Kemudian, acara tersebut ditutup dengan do’a yang berlangsung dengan tenang dan hikmat. (mft/pkl)