Surakarta (Humas) – Sosialisasi Kegiatan Kampung Moderasi Beragama kembali digiatkan oleh Kasi Bimas Islam, Umi Khozanah. Kegiatan tersebut dilaksanakan dipendopo kantor Kelurahan Kratonan, serta dihadiri oleh Camat Serengan dan anggota Kelompok Kerja yang terdiri dari Penyuluh Agama, Tokoh Agama, Kepala KUA, dan Lurah(30/07). Kegiatan tersebut mendapat sambutan baik serta antusias warga Kratonan yang begitu semangat dalam menyukseskan program Kampung Moderasi Beragama.
Acara diawali dengan sambutan oleh Camat Serengan, Marita Damar Cahyono. Beliau menyampaikan antusias serta apresiasi atas terpilihnya Kelurahan Kratonansebagai salah satu percontohan Kampung Moderasi Beragama Kota Surakarta. Dengan adanya Kampung Moderasi Beragama diwilayah Kecamatan Serengan, tentunya akan menjadi referensi nyata dalam pembentukan kerukunan masyarakat lintas agama. “Adanya Kampung Moderasi Beragama tentunya sangat berkesinambungan dengan program pemerintah kecamatan dalam menciptakan Serengan Kondusif”, tuturnya.
Kasi Bimas Islam, Umi Khozanah menyampaikan beberapa arahan kepada para peserta untuk mempersiapkan kegiatan-kegiatan yang mampu menunjang kesuksesan KMB Kelurahan Kratonan. Beliau juga menegaskan mengenai tujuan dibentuknya Kampung Moderasi Beragama, yakni memperkuat kerukunan, memperkokoh, dan berkolaborasi dengan masyarakat setempat. “Moderasi beragama betul-betul menghormati dalam berperilaku, bermasyarakat, maupun beragama dalam kegiatan sehari-hari”, jelasnya.
Dalam penyampaiannya, Umi Khozanah juga menghimbau kepada masyarakat untuk mempublikasikan kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada Kampung Moderasi Beragama. Hal ini bertujuan untuk menggugah gairah masyarakat lain untuk gigih dalam menciptakan kerukunan. ” Dengan masyarakat yang rukun dan damai, akan berkembang menjadi negara yang damai”, imbuhnya.
Selanjutnya, sesuai dengan juknis Pengembangan Kampung Moderasi, akan diberikannya stimulan senilai 12 Juta rupiah pada Pokja KMB. Pengembangan Kampung Moderasi dilaksanakan dalam 3 tahap ; Kegiatan, Evaluasi dan Monitoring.
Kepala KUA, Basir selaku Ketua Kelompok Kerja menyampaikan beberapa patah kata sambutan. Dalam sambutannya, Basir menjelaskan mengenai awal terbentuknya POKJA KMB yang lahir pada bulan Mei 2023. Terdapat kegundahan yang dirasakan oleh Basir selaku Ketua, salah satunya mengenai program kerja yang belum terlaksana. “Sosialisasi program dalam kegiatan perkumpulan warga juga belum bisa terlaksana”, jelasnya.
Tokoh Agama Islam, Suyoto juga menuturkan mengenai kegiatan-kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan dapat mengikuti program maupun kegiatan yang telah ada. “Kita bisa mencuri ide seperti Bimbingan Perkawinan yang dilakukan oleh KUA dan sarasehan”, ucap Suyoto. Ia juga menyarankan untuk mempertimbangkan sisi kemanfaatan serta imbas dari kegiatan tersebut.
Agus Tri Jono, sebagai salah satu tokoh Agama Katolik juga menanggapi kegundahan yang dirasakan oleh Kepala KUA sekaligus Ketua KMB. Ia menuturkan untuk tetap tenang dalam menjalankan tugasnya, karena anggota dari KMB Kratonan siap membantu dan telah terikat dalam kontak batin. “Kontak batin yang dibaca melalui hati, merupakan jalur silaturahmi yang abadi”, tuturnya. Agus Tri Jono juga menilai bahwa, publikasi merupakan momentum yang sangat berpengaruh dalam menyalurkan contoh kerukunan yang ada melalui KMB. ” Publikasi maupun ekspos kegiatan mampu menggenjot identitas Kota Surakarta sebagai salah satu kota yang Moderat dan Toleran”, tegasnya.
Di akhir koordinasi Lurah Kratonan, Pertiwi menyampaikan mengenai kesiapan dari pihak kelurahan dalam menyukseskan segala kegiatan yang nantinya akan terlaksana dikampung moderasi. “Kelurahan dengan senang hati akan mengikuti dan menyukseskan kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan KMB”, tuturnya. (mft/pkl)