Kota Surakarta (Humas) – Zayed Charitable and Humanitarian Foundation sukses menggelar Bazar Idul Adha 1446 H/2025 M di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo pada Rabu-Kamis (04-05/06/2025). Kegiatan sosial ini memberikan bantuan voucher belanja pakaian senilai Rp300.000 kepada 750 anak yatim dan disabilitas, serta 250 janda miskin se-Solo Raya untuk membeli pakaian lebaran.
“Tentu se-Solo Raya ini kami memprioritaskan untuk masyarakat sekitar Masjid, yang terdekat lebih dahulu. Dan harapannya melalui kegiatan ini, keberkahan momen Idul Adha bisa dirasakan oleh semua kalangan,” ujar Aulia perwakilan Badan Pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang bertugas di tempat pengambilan voucher.
Adapun jadwal pengambilan voucher bagi kelompok janda miskin adalah hari Rabu saja, sedangkan kelompok anak yatim dan disabilitas jadwal pengambilannya selama dua hari, yakni Rabu- Kamis. Dalam satu hari, jadwal pembagian juga dibagi dalamm dua sesi, yakni sesi pagi pukul 08.00 WIB – 11.30 WIB dan sesi siang dengan durasi lebih panjang yakni pukul 13.00 WIB s.d 17.00 WIB.
Kiki, perwakilan Badan Pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang bertugas di stand bazar mengungkapkan bahwa bazar ini melibatkan delapan tenant UMKM (7 dari Solo, 1 dari Karanganyar) yang menyediakan pakaian lebaran merk lokal. “Empat tenant khusus pakaian anak, tiga lainnya untuk wanita dewasa,” jelas Kiki.
Antusiasme terlihat dari salah satu penerima, Ina, siswi kelas tiga MIN Surakarta. Ayahnya, Tri Wibowo mengungkapkan rasa syukur, “Alhamdulillah, tentu yang pertama kami bersyukur dengan adanya bazar ini. Saya senang, putri saya Ina lebih senang karena dapat baju baru untuk lebaran besar nanti. Semoga tahun depan acara seperti ini ada lagi!”.
Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Surakarta mengapresiasi acara ini. Kepala Kankemenag Kota Surakarta Ahmad Ulin Nur Hafsun, menilai bazar ini selaras dengan visi “Spiritualitas Tidak Mengabaikan Aspek Sosial dan Lingkungan”, hasil dari penyelenggaraan Rakor FORKOMPINDA Surakarta jelang Idul Adha Selasa (03/06/2025) kemarin.
“Ini praktik nyata dari hasil Rakor FORKOMPINDA kemarin. Kemarin Pak Wali Kota ngendika kalau distribusi daging kurban tidak boleh pakai plastik. Disarankan menggunakan besek atau daun pisang. Nah, dengan bazar ini di Masjid Zayed, merupakan wujud praktik dari spiritualitas yang tidak abai aspek sosial dan lingkungan. Karena ada pemberian bantuan yang secara sosial sangat membantu masyarakat yang (memang) membutuhkan. Selain itu, bazar ini tidak hanya membantu sosial, tapi juga menggerakkan ekonomi UMKM, sesuai prinsip keberlanjutan,” ujar Ahmad Ulin Nur Hafsun dengan mantap.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program seperti ini memperkuat tiga pilar Idul Adha yaitu ibadah, kepedulian sosial, dan pelestarian lingkungan. “Zayed Foundation telah memberi contoh konkret bagaimana momentum religius bisa berdampak luas,” imbuhnya.
Kemenag Kota Surakarta menilai Bazar Idul Adha ini sebagai model ideal kolaborasi filantropi, UMKM, dan otoritas keagamaan. Dengan dampak positifnya, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi organisasi, instansi dan juga daerah lain. Harapannya, Bazar Idul Adha Masjid Sheikh Zayed Solo akan menjadi tradisi tahunan yang terus berkembang, mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan keberlanjutan. (rmd)