Berdasarkan surat edaran Menteri Agama maka semua unsur di Kemenag mulai menjalankan kegiatan Work From Home (WFH), termasuk guru. Banyak cara yang bisa dilakukan guru untuk mensikapi situasi pandemi covid 19 ini. Yang paling banyak dilakukan adalah mengadakan pembelajaran secara online (daring), dengan membuka kelas online menggunakan berbagai fasilitas yang mendukung pembelajaran online, seperti Google Classroom, edmodo, E Learning Madrasah dan yang lainnya. Namun ada cara unik yang dilakukan salah satu guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta. Adalah Rusdi Mustapa, guru sejarah di MAN 1 Surakarta, yang menggunakan cara berbeda dalam pengajaran sejarah, dimana menggunakan media Radio Republik Indonesia (RRI) untuk menyampaikan materi.
Saat mengadakan kelas online, salah satu kendala yang sering disampaikan siswa adalah akses internet. “Karena tidak semua siswa itu memiliki hp android. Kalau pun memiliki, kadang akses internet di tempat tinggal siswa kurang bagus sehingga sangat mengganggu pelaksanaan kelas online,” kata Rusdi. Berdasar latar belakang itulah, Rusdi kemudian berfikir untuk menggunakan media lain yang semua siswa bisa mengakses secara lancar tanpa gangguan. Salah satu media yang bisa dipilih adalah radio. Rusdi aktif dalam Komunitas Guru Belajar (KGB) Surakarta, yang pada saat pandemi covid 19 ini mengadakan kerjasama dengan Pro 2 FM RRI Surakarta dalam bentuk kegiatan guru mengajar di RRI. Ketika mendapat tawaran untuk menjadi salah satu pengisi materi di RRI, tanpa pikir panjang dia menerima.
Untuk proses siarannya, pemateri dihubungi penyiar RRI lewat telepon. Hal ini terkait dengan pembatasan fisik (physical distancing). RRI juga membuatkan flyer yang berisi pemateri, hari, tanggal, serta materi yang akan disampaikan. “Alhamdulillah sudah dua kali saya diminta untuk mengisi materi sejarah di RRI. Yang pertama tanggal 8 April 2020 dengan materi “Upaya Mempertahankan Kemerdekaan” dan yang kedua tanggal 22 April 2020 dengan materi “Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia untuk kelas 11,” jelas Rusdi. Sebelum mengadakan on air, biasanya Rusdi telah mengumumkan pada siswa untuk bisa menyimak dan alhamdulillah antusias siswa sangat besar.
Kepala MAN 1 Surakarta, Slamet Budiyono, sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Rusdi. “Tentu saya sangat bangga dan mengapresiasi apa yang telah dilakukan pak Rusdi, yang menggunakan media radio untuk pembelajaran sejarah. Memang diperlukan cara-cara yang tidak biasa untuk mensikapi masa pandemi ini, selain pembelajaran on line, ternyata juga bisa dengan on air. Semoga yang beliau lakukan bermanfaat untuk siswa dan bisa diikuti guru-guru MAN 1 Surakarta yang lain,” kata Budiyono. (rsd/my)