Surakarta – Salah satu kunci pendidikan dalam rangka membentuk kepribadian anak adalah pendidikan karakter. Dengan pendidikan karakter akan tertanam nilai-nilai karakter yang melandasi prilaku dan pikiran baik dalam kehidupan sehari-hari.
Atas dasar inilah MTsN 2 Surakarta mengadakan kegiatan dalam rangka penguatan pendidikan karakter kepada peserta didiknya. Dengan diberikannya pendidikan karakter ini diharapkan peserta didik memiliki karakter religius, jujur, disiplin, tanggung jawab, menghargai, peduli lingkungan dan cinta tanah air.
Pendidikan karakter yang berlangsung selama dua hari, 6 sd 7 November 2018 tersebut dilaksanakan di Markas Yonif Mekanis Raider 413 Bremoro Kostrad, Mojolaban, Palur, Karanganyar. Tidak semua peserta didik mengikuti pendidikan ini. Pendidikan hanya diikuti oleh peserta didik kelas VII Program Khusus (PK).
Menurut Bukori selaku kepala madrasah mengatakan bahwa pendidikan karakter sangat penting ditanamkan dalam diri anak-anak, karena 20 tahun kedepannya bangsa ini akan dipimpin oleh mereka.
Pendidikan karakter harus diberikan sedari dini. Maju dan tidaknya negara ini 20 tahun ke depan ada di tangan kalian. Pendidikan karakter yang kalian dapatkan hari ini untuk mempersiapkan generasi emas 2040 mendatang, kata Bukori
Selama dua hari sebanyak 142 peserta didik kelas VII PK mendapatkan materi pendidikan karakter. Materi yang diajarkan antara lain kedisiplinan PBB, wawasan kebangsaan, penyuluhan bahaya narkoba, kenakalan remaja, pembentukan jiwa korsa dan malam inagurasi.
Kegiatan baris-berbaris (PBB) akan membentuk kedisiplinan peserta dalam hal pengendalian diri dan konsentrasi. Memahami perintah dan cakap dalam melaksanakan perintah tersebut juga manjadi tujuan dari materi PBB ini.
Wawasan kebangsaan memberikan pemahaman peserta akan pentingnya nasionalisme dan patriotisme.
Penyuluhan narkoba dan kenakalan remaja merupakan materi yang relevan dengan kondisi saat ini. Dengan materi ini diharapkan peserta didik akan mengetahui bahaya penggunaan narkoba dan terjauh dari pergaulan bebas yang dapat menjerumuskan mereka.
Sementara materi jiwa korsa dan malam inagurasi dapat membentuk mental peserta didik, menghilangkan rasa grogi dan takut yang berlebihan.
Kami berharap materi yang anak-anak peroleh dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu mengembangkan potensi dasarnya sebagai anak yang berhati, berprilaku dan berpikiran yang baik,” tutup Bukori. (sdq/rma)