Sekitar 50 anggota KPRI Ikhlas mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian yang diadakan oleh KPRI Ikhlas Kemenag Kota Surakarta di Hotel BIP Tawangmangu (19-20/03). Kegiatan yang diselenggarakan selama 2 hari tersebut dihadiri oleh seluruh Pengurus Koperasi, serta mengundang Pembina KPRI Ikhlas sekaligus Kakankemenag Kota Surakarta, Hidayat Maskur.
Kewirausahaan diisi oleh Sekretaris PKP RI Ska, Bambang Widarno dan Penyuluh Agama Islam Fungsional, Pardi. Kegiatan berupa tata cara membuat sabun mandi, diharapkan dapat memotivasi anggota agar dapat memunculkan jiwa enterpreneur sehingga mampu tetap produktif. Peserta terbagi dalam beberapa kelompok. Pardi selaku narasumber mengenalkan beberapa bahan sabun seperti minyak goreng sawit , minyak goreng kelapa , coustic soda, susu sapi segar dan madu. “Per kelompok berhasil mencetak kurang lebih 40 sabun mandi batang, hanya saja kendala di suhu bahan susu yang terlalu dingin, jadi pengeringannya tambah waktu sekitar 2 jam,”tuturnya dalam wawancara.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan SDM anggota koperasi, kaderisasi kepengurusan maupun penanaman jiwa kewirausahaan, serta penyegaran organisasi koperasi. Ketua KPRI Ikhlas, Syamsuddin menjelaskan beberapa agenda yang akan dilaksanakan dalam kegiatan diklat tersebut. “Antara lain kita akan meninjau anggaran dasar, anggaran rumah tangga yang kita anggap tidak relevan dengan kondisi saat ini,” tuturnya. Materi kewirausahaan juga diharpakan dapat memberikan anfaat bagi peserta. “Dari kita ke kita dan dipraktekan ke depan, dan akan menjadi pekerjaan sampingan, Insya allah bermanfaat bagi bapak ibu sekalian,”ujarnya. Ia menambahkan bahwa peserta kegiatan ini diharapkan untuk proaktif, dan apabila terdapat kekurangan pada konsep yang telah dibuat maka disilakan untuk direvisi dan diberi masukan.
Sementara itu Kepala Kankemenag Kota Surakarta, Hidayat Maskur dalam arahan dan sambutannya mengingatkan tentang slogan koperasi ; dari kita oleh kita dan untuk kita. “Sistem perkoperasian memang luar biasa, harapan kita dengan kiblat perkoperasian akan semakin banyak yang paham dengan seluk beluk koperasi dan mampu mendapat manfaat sebaik baiknya dari adanya koperasi,”tegasnya. Dengan keberlangsungan koperasi diharapkan rumusan dapat memberikan dampak terhadap koperasi, tidak hanya sekedar merumuskan atau merubah. “Dua point terpenting yang saya sampaikan yaitu tidak merubah aset dan tidak mengarah pada kerugian koperasi,”ujarnya. (may)