Surakarta (Humas) – Di penghujung bulan Muharram 1447 H, MTs Negeri 2 Surakarta menggelar pengajian bertema “Hijrah Menuju Generasi Sehat dan Berakhlak Mulia”, pada Jumat pagi (26/7). Kegiatan ini tidak hanya menjadi momentum refleksi spiritual, tetapi juga sarana membentuk karakter positif generasi muda madrasah. Kegiatan ini juga sebagai salah satu komitmen dalam upaya mewujudkan Madrasah Ramah Anak (MRA).
Rangkaian acara diawali dengan pelaksanaan Salat Dhuha berjmaah yang diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan di halaman masjid madrasah. Asmawi yang bertindak sebagai imam dengan khusyuk memimpin ibadah sunnah ini. Usai salat, suasana khidmat dilanjutkan dengan doa dan zikir bersama, memohon keberkahan dan bimbingan Allah dalam segala aktivitas kehidupan.

Kegiatan semakin bermakna dengan sambutan inspiratif dari Kepala Madrasah, Kirno Suwanto, yang memberi analogi menarik mengenai pentingnya menjaga spiritualitas seperti menjaga asupan gizi tubuh. “Salat Dhuha itu ibarat makanan tambahan yang bergizi. Kalau hanya nasi sayur lauk tempe, itu sudah baik. Tapi kalau ditambah ikan kakap, tentu lebih lengkap dan bergizi,” ujarnya yang disambut senyum dan tawa siswa. Beliau juga menyampaikan apresiasi atas semangat siswa dalam mengikuti kegiatan ini. “Sinar matahari pagi begitu hangat dan menyehatkan, seperti halnya kegiatan pagi ini yang menyejukkan hati dan menyehatkan pikiran, selaras dengan jargon madrasah ramah anak” tambahnya.
Memasuki acara inti, suasana menjadi semakin ceria dan penuh semangat saat Kak Boni, seorang motivator muda dan pendongeng nasional yang dikenal atraktif, tampil membawakan tausiyah interaktif dan penuh humor. Dengan gaya jenaka dan kemampuan menirukan berbagai karakter suara, dari karakter orang dewasa, anak-anak, hingga suara DJ yang menggelegar, Kak Boni sukses menghidupkan suasana dan menarik perhatian seluruh peserta.
Dalam pengajiannya, Kak Boni mengajak para siswa untuk menjadi generasi salih yang sehat jasmani dan rohani. “Awali hari dengan bangun pagi dan kebiasaan baik. Seperti para ulama dahulu, Imam Syafi’i dan gurunya, Imam Malik, yang selalu disiplin dan menjaga akhlak,” tuturnya sambil menuturkan kisah-kisah inspiratif dari para sahabat Nabi yang membuat para siswa terkesima.

Wajah-wajah sumringah tampak menghiasi halaman masjid. Antusiasme siswa mencerminkan keberhasilan acara ini dalam menyampaikan pesan moral dengan cara yang menyenangkan. Selesai pengajian, acara dilanjutkan dengan sarapan pagi bersama. Para siswa menikmati bekal yang di bawa dari rumah masing masing. Menu sarapan telah ditentukan oleh madrasah dengan memperhatikan gizi yang seimbang yang terdiri atas karbohidrat (seperti nasi, kentang atau ubi), protein (seperti ikan, telor, tempe, tahu), serat ( berupa sayur dan buah), serta minuman sehat (air putih, jus buah, atau susu, tanpa teh).
Dengan kegiatan ini, MTsN 2 Surakarta tidak hanya memperingati pergantian tahun Islam secara seremonial, tetapi juga menanamkan nilai hijrah, berubah menjadi pribadi yang lebih baik dalam jiwa peserta didik. Sebuah langkah kecil namun berdampak besar dalam membentuk generasi madrasah yang sehat, berprestasi, dan berakhlak mulia. (rf/my)


















