Hari ini, Kamis, 10 November 2022, Seksi Bimas Islam Kementerian Agama Kota Surakarta bersama Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam (POKJALUH) Kota Surakarta menerima kunjungan silaturahmi POKJALUH Kabupaten Madiun. Bertempat di Aula Kankemenag Kota Surakarta dan diikuti sejumlah 30 peserta yang terdiri dari jajaran Seksi Bimas Islam Kota Surakarta, Seksi Bimas Islam Kabupaten Madiun, POKJALUH Kota Surakarta dan POKJALUH Kabupaten Madiun kegiatan membahas program kerja Penyuluh Agam Islam hingga pelaksanaan revitalisasi KUA.
Dalam sambutannya, Umi Khozanah menyampaikan permintaan maaf terlebih dahulu dikarenakan Kepala Kantor Kemenag Kota Surakarta, Hidayat Maskur sedang ada agenda lain terkait peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed Solo (MRSZS). Umi Khozanah menyampaikan bahwa Kota Surakrta merupakan kota yang dapat dikatakan relatif kecil. Sehingga jarak antar kecamatannya dekat. Hal inilah yang menjadi salah satu privillege yang dimiliki POKJALUH Kota Surakata dalam menjalankan tugasnya. Dikarenakan jarak dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya yang berdekatan, komunikasi dan koordinasi yang dilakukan dapat sangat cepat dilakukan. Biasanya cukup melalui pesan media sosial whatsapp dan telephone, komunikasi yang dilakukan akan langsung mendapat tanggapan.
Umi Khozanah juga menyampaikan terkait program yang merupakan salah satu program prioritas Kemenag RI, Revitalisasi KUA. Pada tahun 2022 ini, Kota Surakarta mendapat 3 (tiga) lokasi KUA yang direvitalisasi. Di akhir rangkaian kunjungan silaturahmi ini, Umi Khozanah mengajak rombongan untuk berkunjung ke KUA Kecamatan Banjarsari untuk melihat-lihat seperti apa hasil dari KUA yang direvitalisasi. Hal ini bertujuan agar ada sesuatu atau hal yang mungkin bisa diadaptasi. ‘KUA Kecamatan Banjarsari saya anjurkan untuk dikunjungi dikarenakan KUA tersebut yang paling mendekati sempurna progress pembangunan nya dan punya banyak program yang bisa dibagikan,’ ujar Umi Khozanah. Kasi Bimas Islam Kankemenag Kab. Madiun, Muh. Tafrikhan berharap meskipun saat ini Seksi Bimas berada dalam kondisi di tengah penghematan anggaran, tetap ada harapan dari kunjungan studi tiru ini ada yang bisa dipelajari dari Seksi Bimas Kota Surakarta untuk kemudian diadaptasi dan diterapkan di sana. ‘Madiun merupakan wilayah kabupaten, tentunya memiliki nuansa yang berbeda. SDM yang dapat dikatakan kurang mendukung kelancaran program kepenyuluhan, merupakan tantangan bagi 11 anggota PAIF dalam mencapai output kegiatan kepenyuluhan agama yang maksimal. Rendahnya capaian Penyuluh Agama Islam dalam mengakses elektronik Penyuluh Agama (e-PA) juga menjadi PR bagi Kasi Bimas Islam dan Ketua POKJALUH Kab. Madiun. Kami berharap, dari kunjungan silaturahmi ini, selain untuk pembelajaran, hasilnya atau output akan memberikan gambaran mengenai hal baik dan hal baru yang dapat kami adaptasi dan cocok untuk diterapkan dalam menjalankan tugas khusunya di bidang pelayanan masyarakat dan kepenyuluhan Agama Islam,’ ungkap Muh. Tafrikhan. (rmd)