Kota Surakarta (Humas) – Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Surakarta menggelar rapat koordinasi (rakor) perdana tahun 2024 pada Rabu (22/5/24). Rakor dihadiri oleh sejumlah 20 peserta yang terdiri dari Pengurus BWI Kota Surakarta, Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Surakarta, Kepala Kantor dan Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kankemenag Kota Surakarta.
Rakor BWI ini sudah menjadi agenda yang rutin dilaksanakan. Pentingnya melaksanakan rakor ini tentunya tidak lepas dari sebuah tujuan yaitu menjaga aset wakaf agar tetap sesuai dengan ikrar wakafnya. Koordinasi yang intensif dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk menjaga komitmen bersama, agar dapat dipastikan bahwa setiap aset wakaf dikelola dengan transparan dan akuntabel, demi kemaslahatan umat yang berkelanjutan.
Selain itu, disampaikan oleh Encep Moh. Ilham selaku Gara Zawa Kemenag Surakarta, agenda rakor yang digelar pada Rabu lalu adalah untuk membahas paparan program kerja BWI Kota Surakarta tahun 2024. Encep Moh. Ilham juga sekaligus membuka rakor, kemudian dilanjutkan dengan sesi sambutan.
Sambutan pertama disampaikan oleh Sudarno, Ketua BWI Kota Surakarta. Dalam sambutannya, Sudarno mengapresiasi atas kehadiran dan dukungan dari seluruh peserta yang hadir pada rakor. Dilaporkannya pula, bahwa seluruh program kerja tahun 2023 telah selesai. Baik yang berupa program peningkatan kompetensi, pelatihan kerja, dan juga pergantian nazhir Jamsaren.
Namun memang ada satu pekerjaan yang belum selesai, yaitu terkait Masjid Assegaf. Selain itu, laporan pertanggungjawaban juga telah selesai disusun dan dilaporkan kepada Bagian Kesra Pemkot Surakarta. Sudarno juga menyebutkan bahwa beberapa akhir ini, BWI Kota Surakarta telah melaksanakan tugas, membantu penyelesaian ruislag hingga rencana pembangunan Masjid Al-Huda.
‘Sekali lagi pada kesempatan kali ini kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah rawuh pada kesempatan rakor siang hari ini,’ pungkas Sudarno.
Sambutan kedua disampaikan oleh Muhammad, selaku perwakilan dari Bagian Kesra Pemkot Surakarta. Muhammad mengungkapkan bahwa tahun ini merupakan tahun kedua kerja sama antara Kesra dengan BWI. Menurutnya, tahun 2023, BWI Kota Surakarta mendapatkan aliran dana hibah untuk pertama kali. Kemudian, dimaktubkan oleh Kesra, dan BWI Kota Surakarta akan setiap tahun diberikan dana hibah.
Muhammad juga menyampaikan bahwa pemberian dana hidah tersebut tidak lepas dari sorotan pentingnya peran BWI dalam menyelamatkan dan melestarikan aset wakaf, agar amal jariyah dapat terus berjalan dan memiliki kekuatan hukum, meskipun wakif telah meninggal dunia.
Terakhir, Muhammad berpesan mewakili Bagian Kesra, ‘Monggo, bersama-sama kita camkan kaidah usul fiqih, al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah!’.
(Artinya: memelihara yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik).
Sambutan ketiga disampaikan oleh Hidayat Maskur yang juga selaku Ketua Dewan Pertimbangan BWI Kota Surakarta. Pesannya singkat namun mendalam, Hidayat Maskur menekankan pentingnya konsistensi dan keberlanjutan program kerja. Ia juga meneruskan adanya pertanyaan yang pernah disampaikan oleh Wakil Walikota Surakarta mengenai hasil apa yang akan didapat atau dirasakan dari adanya pemberian dana hibah untuk BWI.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Hidayat Maskur menyampaikan masukan dalam rakor agar diupayakan peningkatan program kerja BWI ke arah wakaf produktif, yang memungkinkan mengkolaborasikan pelaksanaannya dengan menggandeng UMKM (misalnya), sehingga dapat menunjukkan hasil yang nyata.
Meskipun ada sebagian pihak yang beranggapan bahwasannya, hasil atau manfaat wakaf itu akan dapat dirasakan setelah jangka waktu lima tahun, yang merupakan jangka waktu paling cepat. Namun, langkah kolaborasi tetap patut untuk diupayakan.
Dengan memanfaatkan potensi UMKM Kota Surakarta, BWI dapat memastikan bahwa aset wakaf memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Perihal sosialisasi penguatan fungsi kelembagaan nazhir di kota Surakarta telah dicatatkan dalam prioritas agenda program kerja BWI tahun ini. Menurut BWI, sosialisasi ini akan menjadi program kerja yang nyata, sebagai upaya antisipasi hilangnya arsip penting seperti dokumen sertifikat dan lainnya.
Rapat koordinasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang solid bagi BWI Kota Surakarta dalam menjalankan program-programnya di tahun 2024 dan meningkatkan peran serta wakaf dalam pembangunan masyarakat. (rmd)