Surakarta (Humas) – Dua siswi MTsN 2 Surakarta mengukir prestasi membanggakan di tingkat nasional pada ajang Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 yang diselenggarakan oleh Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK), Kementerian Agama Republik Indonesia.
Keberhasilan meraih Medali Perunggu pada cabag OMI Riset, bidang Integrasi Keislaman dan Keilmuan (Ekoteologi). Prestasi ini diraih melalui riset berjudul “Ekspresi Ekoteologi dalam Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula Karya Pakubuwana IV”
Dua siswi tersebut adalah Khansa Aulia Zivana (8A1) dan Kalila Ghaziya Hafiza (7A1). Keduanya dibimbing oleh Sulistyaningtyas dan Ninuk Indrati, guru Bahasa Jawa MTsN 2 Surakarta.

Secara umum, penyelenggaraan OMI 2025 bertujuan meningkatkan inovasi, kreativitas, pola pikir kritis dan analitis, memperteguh akhlak mulia, serta menumbuhkan generasi berwawasan kebangsaan, cerdas, disiplin, sehat, dan menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi.
Adapun bentuk dari kegiatan OMI 2025 bidang Riset meliputi tahapan sebagai berikut:
- Penyusunan dan unggah proposal penelitian, pada bulan September 2025
- Seleksi dan penilaian proposal (30 terbaik nasional)
- Pembimbingan dan Pelaksanan Riset.
- Presentasi
- Final dan Expo OMI 2025 di Hotel Grand El Hajj, Kecamatan Cipondoh, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, pada 11-14 November 2025.
Perjalanan menuju podium prestasi tidaklah mudah, Khansa dan Kalila harus bersaing dengan ribuan peserta dari berbagai provinsi di Indonesia.
Setelah bertahun-tahun hanya mampu menembus 30 besar nasional, tahun 2025 menjadi titik bersejarah. Untuk pertama kalinya, tim riset MTsN 2 Surakarta berhasil masuk 6 besar nasional sebagai grand finalist, sekaligus meraih medali perunggu pertama dalam sejarah keikutsertaan madrasah di bidang riset.
Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah beserta jajaran memberikan dukungan penuh mulai dari koordinasi, pengadaan sarana prasarana, pelepasan kontingen Jawa Tengah ke Banten, hingga pendampingan saat grand final dan expo.
Kepala Kantor Kemenag Kota Surakarta, Ahmad Ulin Nur Hafsun, juga memberikan arahan dan motivasi kepada seluruh peserta dari Kota Surakarta, bahkan turut hadir pada puncak kegiatan OMI 2025 di Banten.

Sementara itu, Kepala MTsN 2 Surakarta, Kirno Suwanto, menyampaikan rasa bangga dan syukur atas capaian tersebut.
“Keberhasilan ini adalah keberhasilan seluruh warga MTsN 2 Surakarta. Kerja kolaboratif tim riset, do’a orang tua, dan dukungan komite menjadi kunci utama. Alhamdulillah, akhirnya ‘pecah telur’ dan kami bisa meraih medali nasional,” ujar Kirno Suwanto.
Khansa Aulia Zivana mengungkapkan rasa syukurnya seusai closing ceremony OMI 2025. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Awalnya tidak menyangka bisa sampai grandfinal, apalagi meraih medali. Terima kasih kepada Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah , Kepala Kota Kantor Kemenag Kota Surakarta, Kepala MTsN 2 Surakarta, guru pembimbing, orang tua, dan semua yang telah mendukung kami.”
Sementara itu, Kalila Ghaziya Hafiza juga menyampaikan kebahagiaannya. “Kami kaget dan sangat bahagia. Ini pengalaman luar biasa dan penuh pembelajaran. Terima kasih kepada semua pihak yang membimbing, membantu, dan mendoakan dari awal hingga akhir,” imbuhnya.
Raihan medali perunggu ini menjadi langkah awal MTsN 2 Surakarta untuk meraih prestasi yang lebih tinggi pada kompetisi nasional berikutnya. Pengalaman mengikuti seluruh rangkaian OMI 2025 menjadi bekal penting dalam pengembangan budaya riset di madrasah.
Semoga semangat dan kerja keras Khansa dan Kalila dapat menginspirasi siswa lainnya untuk terus berprestasi. Madrasah berharap keberhasilan ini menjadi titik awal bagi capaian yang lebih gemilang di masa mendatang. (fi’/my)

















