Surakarta (Humas) – Semarak peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia terasa begitu meriah di MTsN 2 Surakarta. Sejak pertengahan Agustus, madrasah dihiasi dengan berbagai perlombaan antar siswa dan guru. Mulai dari lomba estafet tiup balon cup, estafet kardus, lomba PBB, lomba kebersihan kelas hingga badminton, semuanya berlangsung penuh keceriaan. Sorak sorai, gelak tawa, serta semangat kebersamaan menjadi warna utama yang menumbuhkan nilai kolaborasi, gotong royong, dan kekompakan di lingkungan madrasah.
Puncak kegiatan pra-HUT RI digelar pada Sabtu (16/8/2025) melalui jalan sehat yang diikuti oleh seluruh warga madrasah. Jalan sehat ini bukan hanya sarana olahraga, tetapi juga menjadi media syiar dan silaturahmi. Kemeriahan semakin terasa dengan pembagian doorprize berupa empat unit sepeda dan ratusan hadiah menarik hasil dukungan sponsor, guru, serta tenaga kependidikan.
Namun, perayaan kemerdekaan di MTsN 2 Surakarta tidak berhenti pada keriuhan lomba dan hadiah. Madrasah ini menghadirkan makna yang lebih dalam dengan mengenang jasa para pahlawan bangsa dan tokoh pendidikan yang telah meletakkan dasar perjuangan bagi generasi penerus.

Hal tersebut diwujudkan dalam upacara peringatan HUT RI ke-80 di halaman madrasah. Pada kesempatan itu, MTsN 2 Surakarta secara khusus mengundang para guru dan tenaga kependidikan yang telah purna tugas untuk hadir. Kepala MTsN 2 Surakarta, Kirno Suwanto, dalam amanatnya menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi mereka.
“Di awal berdiri, MTsN 2 hanya memiliki tiga kelas. Kini, alhamdulillah, sudah berkembang menjadi 33 kelas dengan jumlah siswa yang semakin banyak. Semua ini tidak lepas dari perjuangan dan pengorbanan para pendidik terdahulu yang mencurahkan tenaga dan pikiran demi mendidik anak-anak agar menjadi generasi shalih dan shalihah,” ungkap Kirno penuh haru.
Usai upacara, acara dilanjutkan dengan ramah tamah warga madrasah bersama para guru dan tenaga kependidikan yang telah purna. Kehadiran mereka menjadi simbol nyata bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pejuangnya.
Salah satu guru purna, Mutanti, tak kuasa menyembunyikan rasa haru. “Saya merasa sangat dihargai. Bahagia sekali bisa bersilaturami dan mengenang perjuangan saat masih mengajar di madrasah ini,” tuturnya. Ungkapan serupa juga disampaikan oleh Suprapti, Tadzkiroh, Hanik dan para pensiunan lainnya.
Bagi siswa dan warga madrasah, momen ini menjadi pembelajaran berharga: bahwa keteladanan, pengabdian, dan semangat juang para guru adalah warisan yang harus dijaga dan dilanjutkan.
Dengan rangkaian kegiatan ini, MTsN 2 Surakarta berhasil menjadikan peringatan HUT RI ke-80 bukan hanya sebagai perayaan yang meriah, tetapi juga sarat makna, penuh penghormatan, dan menghidupkan teladan bagi generasi penerus bangsa. (fi’/my)



















