Dalam upaya menjaga keberlanjutan dan akuntabilitas pengelolaan dana filantropi, Kementerian Agama Kota Surakarta menekankan pentingnya penerapan prinsip 3 Aman (Aman Regulasi, Aman Syari’i, Aman NKRI) dalam pengelolaan zakat dan wakaf. Penegasan tersebut disampaikan dalam acara Sharing Time yang diselenggarakan oleh LAZ Daarut Tauhid Peduli (DT Peduli) Solo dengan tema “Rahasia Mengubah Takdir: Kebahagiaan, Kemuliaan, Kekayaan”, bertempat di Pose Inn Hotel Solo (26/12).
Kepala DT Peduli Solo, Dendi Prasojo, serta Arif Ansori, Penyelenggara Zakat Wakaf yang mewakili Kepala Kemenag Surakarta hadir dalam giat tersebut. Dalam sambutannya, Arif Ansori menyampaikan bahwa Kemenag Surakarta memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan setiap lembaga amil zakat (LAZ) yang beroperasi di wilayah Solo memenuhi persyaratan yang ditetapkan, baik dari segi administrasi maupun dalam penerapan prinsip 3 Aman.
“Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berbagi, kami di Kemenag Surakarta selalu mengingatkan agar setiap lembaga amil zakat tidak hanya mematuhi regulasi, tetapi juga menjaga keselarasan dengan semangat kebangsaan dan negara, terutama untuk mencegah penyalahgunaan dana yang berpotensi menyimpang, seperti indikasi ekstrimisme atau terorisme,” ujar Arif.
Arif juga menegaskan bahwa beberapa lembaga amil zakat yang tidak memenuhi kriteria dan terindikasi menyalahgunakan dana umat, telah ditangguhkan perpanjangan izinnya. Hal ini menunjukkan komitmen Kemenag Surakarta dalam menjaga agar dana filantropi digunakan untuk kepentingan umat yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan Pancasila.
Sementara itu, dalam acara yang berlangsung meriah tersebut, Dendi Prasojo, Kepala DT Peduli Solo, melaporkan berbagai program pemberdayaan yang telah dilaksanakan oleh lembaganya. DT Peduli Solo dikenal dengan sejumlah program unggulan seperti desa binaan di Kecamatan Gemolong, pemberdayaan petani, serta program pemberdayaan disabilitas yang baru saja diluncurkan.
Salah satu sorotan utama dari acara ini adalah fashion show yang menampilkan produk jahitan sahabat disabilitas, hasil dari pelatihan keterampilan menjahit yang difasilitasi oleh DT Peduli Solo. Selain itu, Dendi juga melaporkan bahwa hingga saat ini, DT Peduli Solo telah memberikan manfaat kepada 3.394 penerima manfaat melalui berbagai program sosial, pendidikan, dan ekonomi.
Acara ini semakin memperkuat kerjasama antara Kemenag Surakarta dan berbagai lembaga amil zakat, termasuk DT Peduli Solo, dalam memastikan bahwa dana zakat dan wakaf dikelola dengan baik, aman, dan tepat sasaran.
Melalui acara ini, Kemenag Surakarta berharap dapat lebih memperkuat sinergi dengan lembaga-lembaga zakat dan masyarakat untuk terus mendukung program-program kemanusiaan yang berkelanjutan, sekaligus mencegah penyalahgunaan dana yang dapat merugikan kepentingan umat dan negara. (may)