Kota Surakarta (Humas) – Dalam rangka mematangkan persiapan Jambore Muallaf yang akan diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah pada 14-16 Februari 2025 di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, rapat koordinasi persiapan Jambore Muallaf tahun 2025 dilaksanakan pada Jumat (07/02/2025) di Kantor MUI Kota Surakarta. Setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah diharapkan mengirimkan 12 orang peserta untuk mengikuti kegiatan ini.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh perwakilan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surakarta, yakni Kepala Kantor Ahmad Ulin Nur Hafsun, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Achmad Arifin, dan Penyelenggara Zakat dan Wakaf Arif Ansori. Kehadiran mereka tidak hanya sebagai bentuk dukungan, tetapi juga memberikan kontribusi dalam memastikan kesuksesan acara.
Ahmad Ulin Nur Hafsun, dalam sambutannya, melaporkan bahwa pembinaan bagi muallaf di Kota Surakarta telah dilaksanakan pada 31 Januari 2025. Ia juga mempromosikan program Collaboration and Tolerance Center, yang ada di Kantor Urusan Agama (KUA).
“Kami hadir di sini sebagai putra panjenengan sedanten. Menika kami hadir membutuhkan nasihat dan arahan dari para Kyai,” pungkas Ahmad Ulin Nur Hafsun.
Selain membahas persiapan Jambore Muallaf, rapat ini juga menjadi momen evaluasi bagi MUI Kota Surakarta. Jajaran MUI Kota Surakarta memiliki catatan jika belakang ini kurang melibatkan Pengadilan Agama dalam berbagai kegiatannya. Ke depan, diharapkan kolaborasi antara MUI, Kemenag, dan Pengadilan Agama dapat semakin erat guna memperkuat sinergi dalam pembinaan umat.

Kegiatan Jambore Muallaf 2025 sendiri dirancang bukan sebagai event seremonial, melainkan lebih pada kegiatan pembinaan keagamaan seperti seminar dan penguatan ilmu agama.
Ahmad Ulin Nur Hafsun menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari komitmen Kemenag Surakarta dalam meningkatkan kualitas pelayanan keagamaan. “Kami berharap Jambore Muallaf ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat ukhuwah islamiyah dan semakin melengkapi untuk meningkatkan pemahaman keagamaan para muallaf,” ujarr Ahmad Ulin Nur Hafsun.
Dengan adanya sinergi antara Kemenag Surakarta, MUI, dan Pengadilan Agama, diharapkan Jambore Muallaf 2025 dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi para peserta. Selain itu, kolaborasi ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam menyelenggarakan kegiatan serupa. Dengan semangat kolaborasi dan toleransi, Jambore Muallaf 2025 diharapkan dapat menjadi wadah bagi para muallaf untuk memperdalam ilmu agama dan memperkuat tali silaturahmi antarsesama muslim. (rmd)