Puluhan siswa baru Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah Surakarta mengikuti kegiatan screening kesehatan anak sekolah bersama Puskesmas Purwodiningratan, Rabu (3/8/2022). Kegiatan berlangsung dari jam 08.00 WIB sampai dengan selesai di depan ruang Tata Usaha(TU).
Juni Tur Endah Rusdiyani, selaku Waka Kesiswaan mengatakan screening kesehatan anak sekolah merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun dengan bekerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dari Puskesmas dengan sekolah-sekolah SMP dan SMA di wilayah Purwodiningratan.
“Dikarenakan masih pandemi maka selama 2 tahun screening kesehatan anak sekolah dilaksanakan secara online. Alhamdulillah tahun ini untuk screening kesehatan bisa diadakan secara langsung,”tandasnya.
“Dalam pelaksanaanya kegiatan screening ini diikuti sebanyak 34 siswa dan 3 petugas kesehatan dari Puskesmas Purwodiningratan. Ketiga petugas tersebut memiliki tugas masing-masing untuk melakukan pengecekan kesehatan tiap siswa,”imbuhnya.
Kegiatan screening dimulai dari pendataan siswa. Setelah itu, petugas pertama melakukan pengecekan tinggi badan dan berat badan. Selanjutnya, dilakulan uji kelainan mata rabun jauh/dekat. Sementara itu, petugas yang kedua mengecek buta warna dengan meminta anak menyebut angka dari campuran berbagai warna di selembar kertas. Tahap selanjutnya yaitu pengecekan telinga dari siswa. Kemudian, pada tahap terakhir petugas ketiga khusus mengecek kondisi kesehatan mulut dan gigi dari siswa. Selain itu, petugas kesehatan juga mengimbau kepada siswa untuk pentingnya menjaga kebersihan mulut dan gigi.
drg. Nita Rupirda primatika, selaku Koordinator UKS Puskesmas Purwodiningratan menjelaskan tujuan pelaksanaan screening kesehatan ini untuk memeriksa status kesehatan siswa.
“Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk memeriksa status kesehatan siswa, mulai dari status gizi yang diketahui dari tinggi badan dan berat badan nanti dibandingkan dengan umur. Bagaimana status gizinya kurang atau lebih, kurus atau obesitas. Setelah itu, pemeriksaan mata, ada kelainan atau buta warna. Kemudian, pemeriksaan kebersihan diri mulai dari telinga, rambut, kuku, gigi, dan mulut,”jelasnya.
Tidak hanya melakukan pengecekan kesehatan, dari serangkaian kegiatan tersebut dia juga memberikan edukasi kepada siswa untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan. Apabila setelah kegiatan ini ditemukan permasalahan pada siswa dia mengimbau untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Hal tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa pada waktu proses pelaksanaan screening guna menjaga kebersihan diri dan kesehatannya. Apabila dalam proses screening ditemukan masalah kesehatannya maka akan kita rujuk untuk datang ke fasilitas kesehatan terdekat,”pungkasnya.