Kota Surakarta (Humas) – Rabu (08/05/2025), Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Surakarta menggelar Pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pembekalan Satuan Tugas (Satgas) Collaboration and Tolerance Center (CTC) di Aula Pusat Layanan Haji dan Umroh Terpadu (PLHUT). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh jajaran Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Jawa Tengah, termasuk Kepala Kanwil Kemenag Jateng Saiful Mujab, Kepala Bidang Tata Usaha Wahid Arbani, serta Kepala Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Akhmad Farkhan.
Dalam laporannya, Kepala Kankemenag Kota Surakarta Ahmad Ulin Nur Hafsun menegaskan bahwa pembinaan ini bertujuan memantapkan implementasi CTC ke depan. “CTC tidak hanya menjadi pusat pelayanan sosial-keagamaan, tetapi juga penggerak kesejahteraan umat yang berkelanjutan,” ujar Ahmad Ulin Nur Hafsun. Ia juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran pimpinan Kanwil Kemenag Jateng yang memberikan penguatan.
Saiful Mujab dalam arahan pembinaannya menyoroti pentingnya revolusi mindset pelayanan keagamaan. Ia mencontohkan, Kantor Urusan Agama (KUA) harus fleksibel dalam melayani pernikahan, termasuk di luar jam kerja. “Penyuluh Agama sering jadi tempat pertama masyarakat mencari solusi, bahkan saat sakit. Ini bukti kepercayaan publik,” tegas Saiful Mujab.

Ia juga mendorong pembangunan budaya kerja produktif di lingkungan Kemenag. “Mohon kita sama sama ubah mindset, tegakan niat untuk lurus melaksanakan tugas agama! Bangunlah budaya kerja yang produktif! Untuk bidang Pendidikan, bangun budaya pendidikan yang baik dari sisi manajerial dan sisi akademik. Begitu pula dengan Pondok Pesantren. Bangun lembaga pendidikan tertua namun ramah dan terkenal sukses melahirkan banyak kaum cendekia, kyai dan ulama besar!,” pesan Saiful Mujab.
Ia menambahkan Kota Surakarta sebagai kota simbol toleransi perlu terus mengawal program kerukunan umat dan cinta alam, salah satunya melalui CTC.
“Rukun adalah fondasi peradaban. Tapi hari ini, individualisme menggerus rasa kemanusiaan akibat arus informasi,” ungka Saidul Mujab. Ia menekankan, keberhasilan Kemenag diukur dari seberapa dekat masyarakat dengan agamanya. Program-pogram yang digalakan harus berdampak nyata, bukan sekadar copy paste.
Kepada perwakilan Madrasah Negeri yang hadir, Saiful Mujab berpesan agar Kepala Madrasah (Kamad) menjadi inspirator bagi guru dan siswa. “Aktifkan kembali empat kompetensi guru! Lengkapi dua lainnya selain pedagogik dan profesionalitas, serta bangun madrasah berintegritas dengan orientasi jelas!,” ujar Saiful Mujab.
Tak lupa, ia menyoroti kontribusi Kemenag dalam pemberdayaan ekonomi umat, seperti melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Nikah Rujuk.
Akhmad Farkhan turut menyampaikan gagasan inovatif menanggapi tingginya angka perceraian. “Tingginya angka perceraian, memunculkan inovasi dari Pak Dirjen untuk mengkolaborasikan BP4 dengan masjid untuk mitigasi perceraian. Pasangan yang konsultasi ke BP4 99% berujung cerai, jadi perlu pendekatan preventif,” jelas Akhmad Farkhan.

Rencananya, program kolaborasi BP4 dan Masjid se-Jawa Tengah akan diluncurkan di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo (MRSZS), meski waktu pastinya masih belum diumumkan. Akhmad Farkhan berharap, langkah ini bisa memperkuat ketahanan keluarga melalui konseling pranikah yang mudah diakses.
Kegiatan ini menegaskan komitmen Kankemenag Kota Surakarta dalam memadukan layanan keagamaan dengan isu strategis, mulai dari toleransi, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi. Kehadiran pimpinan Kanwil Kemenag Provinsi Jateng sekaligus menjadi penguat sinergi antar level pemerintahan untuk mewujudkan layanan yang lebih responsif dan berdampak sosial. (rmd)