Kota Surakarta (Humas) – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Surakarta melaksanakan tasharruf (penyaluran zakat) perdana di tahun 2025 dengan fokus pada bidang ekonomi produktif dan pendidikan. Tasharruf bertajuk “Ekonomi Produktif dan Pendidikan” ini digelar di Masjid Agung Koga Surakarta, pada hari Selasa (06/05/2025), dengan menyalurkan total dana Rp. 407.000.550 kepada 140 penerima program ekonomi produktif dan 43 penerima manfaat di sektor pendidikan.
Ketua BAZNAS Kota Surakarta Moh. Qoyim, dalam sambutannya menegaskan komitmen lembaga untuk mengubah paradigma mustahik (penerima zakat) menjadi muzaki (pemberi zakat). “Program ini mencakup 28 gerobak usaha, 33 alat usaha, 79 modal usaha, serta biaya pendidikan untuk 38 anak dan pengambilan ijazah 5 anak.

“Kami mendoakan agar Bapak/ Ibu hari ini kelak bisa menjadi muzaki. Jangan selalu menjadi mustahik, kita berupaya mendorong kemandirian para penerima bantuan hari ini, di kemudian hari dapat berganti peran menjadi muzaki,” tutur Moh. Qoyim. Ia juga mengingatkan agar bantuan tidak diperjualbelikan karena merupakan amanah dan dana suci yang harus dimanfaatkan optimal.
Asisten II Pemerintah Kota Surakarta Purwanti, mewakili Walikota menyampaikan apresiasi atas peran zakat sebagai instrumen pemberdayaan jangka panjang. “Bantuan ini bukan sekadar santunan sesaat, melainkan harapan untuk bangkit dan maju bersama. Zakat adalah pilar penting pembangunan daerah untuk menekan kemiskinan, meningkatkan SDM, dan mewujudkan masyarakat Surakarta yang sejahtera dan berdaya,” ujar Purwanti.

Usai seremonial, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Surakarta Ahmad Ulin Nur Hafsun turun langsung meninjau penyerahan barang modal kepada mustahik sekaligus berdialog tentang pendampingan pasca penyaluran. Langkah ini menegaskan sinergi antara BAZNAS dan Kankemenag Kota Surakarta dalam memastikan dana zakat berdampak nyata.
Program ini diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan usaha mikro dan semangat belajar anak-anak prasejahtera. Kolaborasi antara pemerintah daerah, BAZNAS, dan Kankemenag Kota Surakarta menjadi bukti konkret integrasi zakat dalam pembangunan berkelanjutan. Dengan pendekatan holistik, BAZNAS optimis program tasharruf 2025 tidak hanya memenuhi kebutuhan mendesak, tetapi juga menciptakan ripple effect ekonomi dan pendidikan di tingkat akar rumput. (rmd)