Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama Kota Surakarta mengadakan rapat kerja rutin yang sempat tertunda cukup lama akibat pandemi Covid-19, dilaksanakan di MTsN Surakarta 1 (23/09). “Yang pertama kami mengucapkan sugeng rawuh di MTsN Surakarta 1 yang mungkin cukup lama tidak bertemu, kemudian yang kedua kami memohon maaf apabila ada kekurangan kami dalam menyambut ibu-ibu semuanya”, ucap Nurul Qomariyah, tuan rumah MTsN Surakarta 1. Dalam sambutannya, Nurul juga menyampaikan bahwa MTsN Surakarta 1 akan mendukung penuh kegiatan dari Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta.
Dalam rapat kerja tersebut, Sekretaris DWP, Zaidah Rhosida mewakili Ketua yang berhalangan hadir dikarenakan sakit. “Meski tidak bisa hadir, Ibu Alimah Nur Hidayat mengucapkan salam dan rasa terimakasih atas sukses dan terlaksananya kegiatan tes IVA (Inspek Visual Asam Asetat) dan Sadanis (Periksa Payudaya Klinis) yang diselenggarakan secara gratis bulan lalu,”tuturnya. Zaida melaporkan pelaksanaan Tes IVA dan Sadanis telah sukses dilaksanakan, ditandai dengan banyaknya anggota DWP yang mendaftar dan mengikuti kegiatan tersebut.
Selain itu, Zaidar Rosyida juga menyampaikan beberapa agenda Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama Kota Surakarta yang akan diadakan dalam waktu dekat, salah satunya kegiatan Pekan Olahraga dan Seni bagi pondok pesantren yang ada di Kota Surakarta yang akan dilaksanakan pada November mendatang.
Kegiatan rapat kerja dilanjutkan dengan isian dari narasumber,Sari Rudi Setiawan berupa pemanfaatan limbah minyak bekas atau jelantah menjadi sabun. “Alasan kenapa memilih minyak jelantah karena pasti disetiap rumah tangga ada dan biasanya hanya dibuang. Jika hanya dibuang efeknya dapat merusak lingkungan, padahal jika dimanfaatkan secara baik dapat menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis” ujarnya.
Para pengurus Dharma Wanita Persatuan secara berkelompok mempraktikkan bagaimana cara membuat sabun dari limbah minyak jelantah. Proses pembuatan sabun dari minyak jelantah sangat mudah, hanya dengan mencampurkan sisa minyak jelantah dengan beberapa bahan lainnya. Campuran tersebut berupa air, soda api, pewarna makanan, dan aroma/pengharum.
Tidak hanya pelaksanaan rapat kerja, dalam kegiatan ini ibu-ibu MTsN Surakarta 1 yang tergabung dalam DWP Kemenag Kota Surakarta juga menjual beberapa produk mereka berupa makanan makanan ringan seperti keripik, pepes, botok, tahu bacem, dll. “Makanan ini dari ibu-ibu dharma wanita MTsN Surakarta 1 dan juga beberapa ibu-ibu juga memiliki toko oleh-oleh, terus kami membawa dagangan kami sendiri kesini untuk dijual. Sebagian juga ada beberapa ibu-ibu yang masak makanan semacam snack untuk di jual. Dan Alhamdullah ini sudah laris,” ucap Dianawati. (rm/my)