Kota Surakarta (Humas) – Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang berlangsung pada Senin (28/10/2024) di Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta menyisakan makna penting, tidak hanya dalam memperingati semangat persatuan pemuda, tetapi juga memperkuat komitmen Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non-ASN Kankemenag Kota Surakarta untuk menjaga stabilitas dan keamanan nasional dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Kegiatan tersebut berlanjut dengan agenda krusial, yakni Pembacaan dan Penandatanganan Deklarasi Pilkada Damai.
Seusai upacara yang khidmat, Pegawai Kemenag Surakarta tetap di tempat untuk mengikuti pembacaan deklarasi. Sebelum deklarasi dibacakan, doa lintas agama terlebih dahulu dipanjatkan dengan dipimpin masing-masing Penyuluh Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khonghucu. Usai pembacaan doa lintas agama, Deklarasi Pilkada Damai yang dipimpin oleh Pardi, Ketua Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kota Surakarta dimulai.
Suaranya menggema, menyampaikan seruan damai yang kemudian disambut serempak oleh seluruh peserta deklarasi yang hadir. Suasana sakral semakin terasa, ketika setiap kata dalam deklarasi damai ini diucapkan bersama-sama, mencerminkan tekad kolektif seluruh pegawai Kemenag untuk menjaga suasana kondusif dalam perhelatan pesta demokrasi mendatang.
Deklarasi yang dibacakan oleh Pardi menekankan empat poin yang menjadi komitmen ASN Kemenag Surakarta untuk mendukung Pemilu 2024. Pertama, mereka berjanji untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Poin ini mencerminkan kesadaran bahwa stabilitas negara adalah hal mutlak yang harus dipertahankan oleh seluruh elemen masyarakat, terutama bagi mereka yang berada dalam lingkup pelayanan publik.
Selanjutnya, Pardi menyampaikan komitmen kedua, yaitu tekad bersama untuk menyukseskan Pemilu 2024 dengan integritas, menciptakan suasana pemilu yang jujur, adil, demokratis, aman, dan damai. Dalam kesempatan tersebut, Pardi menyampaikan bahwa penting bagi semua pihak untuk berpartisipasi secara aktif namun tetap menjunjung asas-asas demokrasi yang bersih, tanpa intimidasi maupun politik uang.
Poin ketiga yang disampaikan adalah pentingnya sikap tunduk dan patuh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menjunjung tinggi netralitas. Hal ini merupakan pengingat bagi seluruh Pegawai Kemenag agar menjaga profesionalitas dalam setiap tindakan dan kebijakan yang diambil, khususnya selama periode Pemilu yang berpotensi menimbulkan dinamika sosial di tengah masyarakat. Dan poin keempat yaitu menolak segala bentuk penyebaran hoax, ujaran kebencian, politik identitas dan politik uang.
Setelah pembacaan deklarasi selesai, seluruh pegawai menandatangani dokumen Deklarasi Pilkada Damai sebagai simbol komitmen yang kuat dari pihak Kemenag Kota Surakarta. Setiap tanda tangan di atas kertas tersebut menggambarkan kebulatan tekad untuk menjadikan Pemilu sebagai ajang pemersatu bangsa, bukan sebaliknya.
Deklarasi Pilkada Damai ini juga menjadi wujud nyata dari kontribusi Kemenag Surakarta dalam mengedukasi masyarakat agar menjaga persatuan selama masa Pemilu. Dengan melibatkan seluruh pegawai dalam kegiatan ini, Kemenag Surakarta berharap pesan damai ini akan tersebar luas hingga ke masyarakat dan dapat menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar dalam menyambut pesta demokrasi dengan penuh kedamaian. Selain itu, kami juga berharap melalui kegiatan ini, Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta dapat menjadi teladan bagi instansi lainnya di Kota Surakarta, sekaligus sebagai langkah nyata dalam upaya menyukseskan Pemilu 2024 dengan tetap menjaga kondusivitas masyarakat. Melalui deklarasi ini, Kemenag Surakarta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu, bergotong-royong, dan bersama-sama menciptakan Pemilu yang bermartabat. (rmd)