Kota Surakarta (Humas) – Raudhatul athfal (RA) Palma Kota Surakarta mengajak siswa-siswinya mengenal lebih dekat fenomena alam seperti air, api, dan angin melalui kunjungan belajar ke Balai Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta pada hari Rabu (14/05/2025). Kegiatan subtopik pembelajaran “Air Sumber Kehidupan, Api Sumber Panas dan Fenomena Angin” ini bertujuan untuk memperkenalkan manfaat sekaligus potensi bahaya dari ketiga elemen tersebut, sekaligus menanamkan pemahaman mitigasi bencana sejak dini.
Kepala RA Palma Chabibatul Basyariyah, menjelaskan bahwa air, api, dan angin merupakan sumber kehidupan dan energi, namun juga dapat berubah menjadi ancaman jika tidak dikelola dengan baik. Selama kunjungan, siswa diajak mengenal berbagai peralatan penanggulangan bencana, seperti mobil pemadam kebakaran, perahu karet, truk evakuasi, serta alat-alat penyelamatan lainnya. Mereka juga terlibat dalam serangkaian simulasi, seperti prosedur evakuasi gempa bumi, teknik mendayung, penggunaan baju pelampung, hingga praktik penyelamatan menggunakan kapal karet dan truk.
Kegiatan semakin meriah ketika siswa diajak bermain air yang disemprotkan langsung dari truk tangki BPBD. Antusiasme terlihat jelas dari raut wajah ceria mereka, termasuk Yafi Nur Arkana, salah satu siswa kelompok B yang berseru, “Aku happy!”
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Surakarta Didik Sunarjono, menekankan pentingnya edukasi dini tentang kesiapsiagaan bencana. ““Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang bencana dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat,” ujar Didik. Ia juga membuka kesempatan bagi sekolah lain untuk mengundang BPBD memberikan sosialisasi serupa.
Pengawas RA Kementerian Agama Kota Surakarta Sarkin, turut menyampaikan harapannya agar siswa tidak hanya memahami manfaat air, api, dan udara, tetapi juga membiasakan hidup bersih serta menjaga lingkungan. “Dengan menanam dan merawat pohon, kita bisa mencegah banjir dan angin topan. Begitu pula dengan api—meski bermanfaat, anak-anak harus dijauhkan dari bahayanya,” pesan Sarkin.
Kegiatan ini ditutup dengan doa dan harapan agar siswa RA Palma tumbuh menjadi generasi shalih dan shalihah yang siap menghadapi tantangan masa depan. “Selamat dan sukses selalu untuk RA Palma!” pungkas Sarkin.
Dengan pendekatan belajar sambil bermain, RA Palma dan BPBD Surakarta berhasil menciptakan pengalaman edukatif yang berkesan, sekaligus menanamkan nilai kewaspadaan bencana sejak usia dini. “Kunjungan belajar ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif, sehingga anak-anak lebih tertarik dan mudah memahami materi yang diajarkan. Kami juga siap diundang ke sekolah untuk memberikan sosialisasi dan pembelajaran tentang mitigasi bencana,” pungkas Didik. (iba/ rmd)