Kota Surakarta (Humas) – Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Surakarta terus mendorong inisiatif ramah lingkungan di lingkungan pendidikan madrasah. Salah satunya melalui Gerakan Madrasah Hijau Tanam Lidah Mertua, sebuah aksi perubahan yang digagas oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Rifhamdhani Agam, usai mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang. Implementasi gerakan ini salah satunya terlaksana dalam Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) hari keempat di MIN Surakarta, Kamis (17/7/2025), dengan penanaman 47 tanaman lidah mertua berbentuk taman gantung vertikal.
Kepala Kankemenag Kota Surakarta Ahmad Ulin Nur Hafsun, didampingi Rifhamdhani Agam dan Kepala MIN Surakarta Anik Ustadah, beserta jajaran guru dan staf Seksi Pendidikan Madrasah turut hadir dan menyaksikan proses penanaman tersebut. Ahmad Ulin Nur Hafsun menegaskan komitmen Kankemenag dalam mendukung program pendidikan berbasis ecotheology. “Ini bagian dari edukasi lingkungan sekaligus pembentukan karakter siswa yang peduli dan cinta lingkungan,” ujarnya.
Sesaat sebelum penanaman, Rifhamdhani Agam dengan memegang tanaman, mengajak siswa berinteraksi dengan menjelaskan kepada puluhan siswa tentang manfaat lidah mertua yang dianggap sebagai pahlawan lingkungan. “Adek-adek sudah tahu belum manfaat tanaman lidah mertua? Tanaman ini mampu menyerap racun udara seperti polusi dan bahan kimia, lalu menggantinya dengan oksigen segar. Jadi, udara sekitar jadi lebih bersih dan sehat,” jelasnya dengan semangat.

Konsep taman gantung vertikal dipilih sebagai solusi keterbatasan lahan sekaligus upaya kreatif memperindah lingkungan madrasah. “Selain unsur estetika, tanaman ini akan jadi media pembelajaran sains dan agama tentang keseimbangan alam,” ungkap Anik Ustadah.

Penanaman di MIN Surakarta merupakan bagian dari rangkaian gerakan yang dimulai sejak Senin (7/7/2025) di MI Ali Bin Abi Tholib, kemudian berlanjut ke MI Al-Islam Grobogan. Setelah MIN, program ini menyasar MI PK Pucangsawit, MI Al-Barokah, dan MI Al-Islam Jamsaren. “Target kami, seluruh madrasah di Surakarta memiliki ruang hijau yang mendukung kesehatan dan pembelajaran,” tambah Rifhamdhani Agam.
Kankemenag Kota Surakarta mengapresiasi program ini serta mendukung penuh hingga pendampingan teknis dan monitoring berkelanjutan, bukan hanya koordinasi. Ke depannya, Ahmad Ulin Nur Hafsun berharap aksi perubahan melalui gerakan madrasah hijau, dapat direplikasi di satuan pendidikan lainnya. (rmd)