Lomba MAPSI (Mata Pelajaran Agama Islam dan Seni Islam) ke 23 Tahun 2022 yang sudah diselenggarakan di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Laweyan, Kecamatan Serengan dan Kecamatan Jebres, melanjutkan perlombaan ke tingkat Kota Surakarta yang diselenggarakan di SD Islam Diponegoro pada Rabu (12/10). Sekitar 140 peserta kembali memperebutkan juara yang terbaik untuk melanjutkan ke Tingkat Provinsi.
Acara ini dibuka secara resmi dengan pemukulan gong oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Dian Rineta dengan didampingi oleh Kepala Kementerian Agama Kota Surakarta, Hidayat Maskur dan Direktur Yayasan Pendidikan SD Islam Diponegoro, Fikri Nahdi.
Kepala Kementerian Agama Kota Surakarta, Hidayat Maskur, turut memberikan sambutan dalam penyelanggaraan lomba MAPSI ini. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa lomba ini menjadi ajang untuk mengevaluasi bagi sekolah dalam pendidikan agama Islam.
“Lomba MAPSI ini merupakan ajang perlombaan rutin yang diselenggarakan setiap tahun, kecuali kemarin di pandemi Covid-19. Kalau sampai hari ini sudah 23 kali penyelanggaraan, mestinya perlu ada evaluasi yang perlu kita kedepankan sebagai bentuk ajang perlombaan. Karena lomba tidak semata-mata mencari kemenangan. Maka tugas selanjutnya bagaimana setelah 23 tahun ini kemenangan itu tersentra dalam sekolah-sekolah tertentu, ini tentu menjadi catatan bagi kita semua. Idealnya bagi kita semua sebuah ajang akan terjadi pemerataan secara keseluruhan dan akan menjadi kejenuhan manakala itu hanya diperoleh lembaga atau sekolah-sekolah tertentu secara terus menerus, maka lomba merupakan evaluasi bagi kita semua. Setelah lomba kita berharap, semua pemangku pendidikan untuk selalu bisa mengevaluasi, sehingga ke depannya dapat menjadi lebih baik” tuturnya.
Dalam wawancara terpisah, Pengawas PAI Kemenag Kota Surakarta juga turut andil dan menjadi juri dalam ajang tersebut. “Harapannya anak-anak ini karena jurinya diambil dari praktisi di luar sekolah masing-masing yang kompeten sehingga harapannya anak-anak yang terpilih ini benar-benar kompeten dan pada saat maju di tingkat kota memang dia itu performanya sesuai dengan bidangnya masing-masing”, harapan Sumiyati kepada para peserta selaku Pengawas PAI Kemenag Kota Surakarta.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Dian Rineta dalam sambutannya berharap dengan diselenggarakan lomba ini anak-anak bisa memiliki rasa cinta terhadap Islam, “Seperti kegiatan ini bagaimana bisa mendorong dan memotivasi anak-anak kita untuk lebih mencintai agama Islam. Dimulai dari seni anak-anak bisa mencintai al-qur’an. Kami berharap anak-anak semua untuk bisa membaca dan bisa menghafal al-qur’an, tergantung dari kemampuannya, tetapi kami berharap bahwa ada target-target pembelajaran agama khususnya agama islam. Awalnya memang harus dipaksa kemudian akan menjadi kebutuhan anak-anak semua” tuturnya.
Dian Rineta juga berpesan kepada bapak dan ibu guru agama Islam serta pengawas pendidikan agama Islam agar terus memantau perkembangan anak-anak agar dapat cinta terhadap Islam. “Kami berharap ini bisa dilaksanakan oleh semua bapak ibu guru yang mengajar agama Islam maupun pengawas Pendidikan agama Islam, agar menjadi dasar perkembangan anak-anak kedepannya. Dan bagaimana anak-anak hidup dimasyarakat. Jadi kami berharap ini menjadi cikal bakalnya, diawali dengan seni bagaimana mencintai Islam. Bahwa Islam itu menyenangkan, agama yang sangat mulia. Kami berharap anak-anak bisa memiliki rasa itu. rasa cinta terhadap Islam, rasa cinta terhadap Al-Qur’an” ujarnya.
Ketua Panitia Lomba MAPSI ke 23, Tarno, melaporkan bahwa juara satu dari setiap kategori akan akan dikirim ke Tingkat Provinsi untuk berlomba kembali. “Bagi peserta yang terbaik, yang mendapatkan juara 1 akan dilombakan kembali ke Tingkat Provinsi pada tanggal 4, 5, dan 6 November 2022 di Asrama Haji Donohudan Boyolali” tuturnya.
“Penyelenggaraan lomba MAPSI ke 23 Tahun 2022 adalah salah satu upaya untuk mewujudkan pribadi dan lingkungan yang islami serta pembinaan kesempatan anak untuk mengapresiasikan bakatnya. Tujuan diselenggarakan lomba adalah memberikan motivasi dan semangat pengamalan agama Islam bagi siswa-siswi SD dalam bentuk ibadah dan akhlakul karimah baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Memberikan motivasi cinta terhadap seni islam bagi siswa siswi sekolah dasar” imbuhnya.
Seperti yang sudah diselenggarakan ditingkat kecamatan, Lomba MAPSI ini memiliki 10 cabang lomba yaitu Lomba Pengetahuan PAI dan BTQ, Lomba Ibadah Salat dan Wudhu, Lomba Azan dan Iqomah, Seni dan Kaligrafi, Khitobahm, Tilawatil Qur’an, Hifdzil Qur’an, Mocopat Islami, Seni Keterampilan Komputer, dan Seni Rebana. (rm/my)