Kemenagska – Sabtu (12/08/2023) PC. IGRA Kecamatan Banjarsari mengadakan Workshop yang mengusung tema “Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)” bekerja sama dengan RS. Triharsi Kota Surakarta. Workshop ini bertempat di aula lantai 3 Gedung Timur RS Triharsi Surakarta.
Suryani Wulandari selaku ketua PC. IGRA Kecamatan Banjarsari menyampaikan bahwa pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan sangat penting untuk guru RA. Tentu saja setiap guru, anak, dan orang tua tidak mengharapkan ada kecelakaan tetapi wawasan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan sangat penting untuk diketahui dan dipelajari.
Istikomah selaku pengawas Madrasah RA/MI Kankemenag Kota Surakarta menyampaikan semua guru mempunyai tanggung jawab terhadap perlindungan, keamanan, dan keselamatan anak-anak didiknya, baik di lingkungan sekolah maupun ketika melaksanakan kegiatan di luar sekolah selama masih pada jam sekolah. Ketika guru sudah mempunyai ilmu pertolongan pertama pada kecelakaan maka Insya Allah anak-anak didik akan terselamatkan ketika ada kecelakaan.
Andrew Santoso selaku pemateri pertama dari RS Triharsi Surakarta menyampaikan prinsip P3K pada anak usia dini adalah mengurangi penderitaan dan memberikan bantuan kepada anak yang mengalami kecelakaan. Selain itu, tujuan pertolongan pertama yang perlu diketahui adalah menyelamatkan jiwa, mencegah cacat, memberikan rasa nyaman serta menunjang upaya penyembuhan. Ia memaparkan tentang kecelakaan yang biasa terjadi pada anak usia dini, penyebab, dan cara pertolongannya. Kecelakaan tersebut diantaranya tersedak (choking), pingsan, dan mimisan (epistaksis).
Ns. Karel Lawey pemateri kedua dari RS Triharsi Surakarta mengatakan bahwa Pertolongan Pertama pada Kecelakaan merupakan pengetahuan dan keterampilan, jika hanya mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental tidak terlatih ketika benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya jika langsung praktek tanpa membaca teori kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan yang salah pada anak. Sebagai guru RA yang setiap hari bersama anak-anak usia dini, materi ini sangat penting untuk dipelajari. Karena, anak didik kita sering kali tidak dapat diduga dan sangat mungkin terjadi kecelakaan yang tidak kita inginkan. Sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan sulit untuk dijangkau. Maka satu-satunya pilihan adalah mencoba melakukan pertolongan sementara pada anak sebelum di bawa ke rumah sakit atau dokter terdekat. Ia memaparkan tentang prosedur penanganan ketika ada kecelakaan yang pertama adalah “jangan panik.”Ia memberikan tips dalam memberikan pertolongan kepada anak atau orang pingsan yang disingkat DRCA yakni Danger, Respon, Compresi, dan Airway. “Danger, pastikan aman untuk ditolong, cari penyebab pingsan, apabila dirasa aman, lakukan Respon, tepuk dan panggil, tepuk bahu dengan kuat, minta tolong penolong lain untuk telpon ambulan, ucapkan dengan jelas ketika menelpon atau meminta tolong. Lakukan Compresi, tekan pada tengah dada sampai ada bunyi sebanyak 30x secara berulang sampai pertolongan datang, terakhir Airway, buka jalan nafas, cek ada benda asing, jangan dikeluarkan jika susah atau ragu.” jelasnya. Guru RA PC IGRA Kecamatan Banjarsari sangat tertarik mengikuti workshop pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (P3K) ini. Dalam workshop ini juga ada tanya jawab yang disambut antusias oleh peserta. Alhamdulillah, semua peserta pulang dengan membawa ilmu yang bermanfaat tentang P3K. (Iba/rmd)