Kepala Kankemenag Kota Surakarta, Hidayat Maskur membuka dan menyampaikan materi dalam kegiatan Pelatiihan Teknis Manajemen Pengelolaan Pondok Pesantren yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Tenaga Administrasi, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI (10/07) di Swiss Bellinn Hotel. Kegiatan ini sebagai wujud program Pusdiklat Tenaga Administrasi yaitu pengembangan kompetensi melalui pelatihan eksternal yang diperuntukkan bagi masyarakat.
Dalam sambutannya, Hidayat mengingatkan tentang adanya tantangan dan permasalahan terkait pondok pesantren. “Kita memiliki 5 tantangan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di pondok pesantren,”ujarnya. Beberapa tantangan tersebut antara lain; penundaan penyerahan ijazah pada santri yang telah lulus, dugaan pelecehan seksual di lingkungan pendidikan agama Islam, dugaan ponpes sebagai sarang peredaran narkoba, bullying antar santri, dan ponpes sebagai basis penyebaran penyakit menular. “Maka kita harapkan setelah mengikuti kegiatan ini, kita menjadi manajer yang mumpuni, yang baik, mampu menyelesaikan masalah-masalah tersebut, dan kualitas kita mampu disejajarkan dengan pendidikan swasta di luar sana,” harapnya. Selanjutnya, Hidayat mengucapkan terima kasih pada penyelenggara kegiatan, karena telah memberikan perhatian pada pendidikan pondok pesantren. ” Pesantren hadir sebelum kemerdekaan, maka dengan sentuhan kegiatan ini kita mengupayakan pondok pesantren tetap eksis dan berkembang, dan bisa menyebar ke ponpes solo raya keseluruhan” jelasnya. Usai membuka kegiatan, materi disampaikan pada peserta dengan judul Pembangunan Bidang Agama. Penekanan Hidayat dalam materi tersebut, terdapat dalam visi Presiden dan Wakil Presiden RI. “Ponpes berperan besar dalam mewujudkan visi presiden yaitu terwujudnya indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong,”tegasnya.
Pelatihan teknis diikuti oleh 30 pengelola pondok pesantren di soloraya. Duabelas (12) diantaranya adalah ponpes Kota Surakarta. Ketua Panitia, Rahmiyati menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan dan perubahan mindset. Peserta mengikuti kegiatan selama 4 hari, dan diharapkan mampu dan memahami konsep dasar pengelolaan ponpes meliputi pengelolaan fasilitas, pengelolaan adminitrasi, pengelolaan keuangan, kewirausahaan dan sistem informasi. (may)
Sudah Bersistem Modern, Adopsi Layanan Wakaf Satu Pintu Jadi Pertimbangan Kemenag Surakarta untuk Mengoptimalkan Wakaf di Surakarta
Kota Surakarta (Humas) – Kementerian Agama Kota Surakarta pada hari Rabu (20/11/2024) melalui Penyelenggara Zakat dan Wakaf menyelenggarakan Bimbingan Teknis...
Selanjutnya