Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah Surakarta mengadakan kegiatan ujian praktik wudu, salat fardu, dan salat jenazah sesuai dengan tuntunan HPT (Himpunan Putusan Tarjih) Muhammadiyah, Kamis (09/03/2023). Ujian praktik dilaksanakan dalam 2 hari, yakni tanggal 08 hingga 11 Maret 2023. Kegiatan dimulai dari pukul 08.00 – 10.00 WIB.
Adapun tempat pelaksanaan ujian praktik berada di lingkungan madrasah yakni di kelas dan masjid Ar Rahmah. Ikut dalam kegiatan tersebut semua siswa baik kelas VII sampai dengan kelas IX. Pada hari Rabu dilaksanakan ujian khusus siswa putra, sedangkan pada hari Kamis khusus siswa putri. Tim penguji dalam kegiatan ini diantaranya guru dan karyawan Matsmuka juga ustazah dari Pondok Pesantren KH Ahmad Dahlan.
Pada sesi pembukaan bertempat di halaman Madrasah, siswa mendapatkan pengarahan dari Bapak Kepala Madrasah Sumarman. Dalam sambutanya, ia berharap dengan kegiatan ujian praktik salat ini bisa menjadikan siswa MTs Muhammadiyah Surakarta dapat melaksanakan salat sunah dengan baik dan bisa berkontribusi dilingkungan masyarakat sekitar khususnya dalam bidang agama.
“Siswa MTs Muhammadiyah Surakarta itu harus bisa mengaji, salat, dan wudu dengan benar karena itu merupakan kewajiban bagi umat islam, dan sebagai tambahan anak-anak juga harus bisa melakukan salat jenazah ataupun mengkafani agar suatu saat nanti bisa menjadi bekal untuk dipraktikan di masyarakat, “ujarnya.
Pelaksanaan ujian praktik dilakukan dengan (moving class), yakni siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang diacak dari kelas VII samapai dengan kelas IX. Kemudian masing-masing kelompok diuji oleh 2 guru. Ujian pertama dimulai dengan praktik wudu yang dilaksanakan dibeberapa titik tempat wudhu. Selanjutnya, ujian salat di ruang masing masing yg sudah disediakan.
Sebelum melaksanakan kegiatan tim penguji memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa kelompoknya masing-masing. Setelah siswa selesai praktik, tim penguji akan mengoreksi dan memberikan pembetulan bagi siswa yang belum benar dalam praktik wudu dan salat. Sebelumnya, siswa juga sudah mendapatkan buku panduan yang berisi tuntunan beribadah sesuai HPT (Himpunan Putusan Tarjih) Muhammadiyah.
Siti Zumrotun, salah satu tim penguji menjelaskan bahwa masih ada beberapa siswa yang harus mengulang pada saat praktik karena belum sempurna bacaan dan gerakan salatnya. “Tadi masih ada beberapa siswa harus mengulang lagi karena belum lancar dan ada gerakan salat yang masih kurang sempurna, “ungkapnya.
Adapun jika dalam ujian praktik wudu dan salat fardu dari segi bacaan dan gerakan siswa sudah lancar dan dinyatakan lulus dengan nilai A , maka untuk selanjutnya siswa akan melaksanakan ujian praktik mengafani dan menyslatkan jenazah. Penilaian salat jenazah dilaksanakan pada hari sabtu, 11 Maret 2023. Ujian dilakukan secara berkelompok untuk tahap pertama siswa praktik mengafani jenazah dengan arahan tim penguji. Sedangkan tahap kedua penilaian secara individu siswa praktik menyalatkan jenazah.
Afiffaturrouf, selaku Wakil Kepala Madrasah bagian Kurikulum menjelaskan bahwa ujian praktik keagamaan ini ada beberapa jenis, yaitu wudu, salat fardu, mengafani dan menyalatkan jenazah. “Di MTs Muhammadiyah Surakarta secara rutin mengadakan Ujian praktik ini untuk siswa-siswinya. Pada kesempatan kali ini ujian praktik wudu dan salat dilaksanakan setelah selesai PTS Genap Tahun ajaran 2022/2023. Pada tahun ini juga diadakan praktik mengafani dan menyalatkan jenazah yang untuk siswa yang sudah dinyatakan lulus salat fardu,” terangnya.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa ujian mengafani dan menyalatkan jenazah ini bekerjasama dengan guru agama yang ada di MTs Muhamadiyah Surakarta. Hal tersebut karena berkesinambungan dengan materi fiqih kelas IX. “Kegiatan salat jenazah ini juga didampingi langsung dan dinilai oleh guru agama yang ada di MTs Muhamamdiyah Surakarta,”Jelasnya.
Maharani salah satu siswa yang mengikuti ujian lanjutan salat jenazah mengatakan sangat senang sekali melaksanakan praktik salat jenazah karena merupakan pengalaman pertama baginya. “Selama ini hanya menghafal bacaannya saja, baru petama kali ini bisa ikut praktik langsung dan bisa praktik mengafani jenazah juga, “ungkapnya. Ulya Ardiana selaku guru agama yang menjadi tim penguji salat jenazah menjelaskan bahwa ia berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman sejak dini kepada generasi muda tentang proses kepengurusan jenazah. “Diharapkan ke depannya nanti mereka dapat menjadi kader-kader muda muhamadiyah yang dapat menerapkan ilmu/pengetahuan tentang proses kepengurusan jenazah ini dalam kehidupan bermasyarakat,”tandasnya. (Humas matsmuka)