Surakarta – Rabu, 31 Agustus 2022, Kasi Bimas Islam Kankemenag Kota Surakarta, Umi Khozanah Mujtahidah menghadiri Rakor Penguatan Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (FAPSEDU) yang diselenggarakan oleh Bagian Kesra Setda Kota Surakarta. Bertempat di Bale Tawang Praja Kompleks Balaikota Surakarta, rakor mengambil tema Peran FAPSEDU Dalam Mewujudkan Zero Stunting 2024 di Kota Surakarta. Peserta yang datang merupakan tokoh agama dari 6 agama se-Kota Surakarta.
Purwanti selaku Kepala DP3A-P2KB menerangkan bahwa upaya mewujudkan zero stunting ini bermuara pada tujuan menciptakan generasi emas penerus bangsa dan meningkatkan angka pada usia harapan hidup. Tentunya disamping usia harapan hidup yg meningkat, akan berdampak pada capain kelompok usia produktif yang semakin melebar/ banyak.
Umi Khozanah yang diundang sebagai narasumber memaparkan peran Kementerian Agama dalam mewujudkan zero stunting. Menurut Umi, Kementerian Agama memiliki banyak kegiatan, 2 (dua) diantaranya yang paling memberikan kontribusi dalam mewujudkan zero stunting yaitu KUA Revitalisasi dan PUSAKA SAKINAH. KUA Revitalisasi menekankan pelayanan prima yang handal dalam urusan pelayanan pendaftaran nikah. Ketika pasangan mendaftar nikah, yang dipersiapkan bukan hanya sebatas berkas administratif saja. Tetapi, lebih dari itu pasangan yg mendaftar nikah juga telah dipersiapkan fisik dan mentalnya melalui Bimbingan Perkawinan Pra Nikah bagi Calon Pengantin (Bimwin Catin) yang juga terdapat Bimwin yang menyasar ke kalangan remaja usia sekolah (BRUS), program Elsimil dari BKKBN dan Sultan Nikah Capingan yang merupakan kerjasama antara Kemenag Surakarta dengan DP3A-P2KB Kota Surakarta.
‘Sedangkan PUSAKA SAKINAH itu sendiri merupakan upaya dari Kemenag untuk menyediakan wadah bagi pasangan nikah yang membutuhkan pendampingam, mediasi, ataupun advokasi demi terwujudnya keluarga yang Sakinah, kokoh, sehat, bahagia dan sejahtera sehingga akan menghasilkan anak-anak yang berkualitas’, ujar Umi. Harapan kedepan dari terlaksananya rakor yang melibatkan peran tokoh agama yaitu agar para tokoh dapat turut serta menggencarkan upaya zero stunting dengan melakukan pendekatan dari segi agama sehingga upaya pencapaian zero stunting ini dapat segera terwujud. (rmd)