Hari ini Senin, 24 Januari 2022 Umi Khozanah mewakili Kementerian Agama Kota Surakarta menjadi narasumber hadir dalam kegiatan Koordinasi Program Calon Pengantin Terintegrasi Lintas Program dan Lintas Sektoral. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta bertempat di Hotel Novotel Solo dengan melibatkan dr. Andi Wijaya dari RSUD Bung Karno sebagai narasumber kedua dan peserta dari kelurahan, kecamatan dan intansi lain yang berkaitan. Berbagai upaya giat digencarkan untuk mengurangi tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
dr. Tuti Asmi dari DKK Surakarta menyampaikan bahwa 3 hal yang paling banyak ditemui menjadi penyebab kematian pada ibu dan bayi adalah Covid-19, preklampsia, dan perdarahan. Ditemukan pula data di Puskesmas pada tahun 2021 ibu hamil (bumil) anemia dan bumil kekurangan energi kronis (KEK) masih tinggi. Menurut dr. Tuti Asmi, bahwasannya penyebab kematian tersebut dapat ditekan. Dan titik paling strategis untuk menekan tingginya AKI dan AKB ada pada calon pengantin (Catin). Serta beliau juga menekankan kembali bahwa pemeriksaan kesehatan sebelum menikah juga sangatlah penting.
Sejalan dengan langkah strategis yang disampaikan dr. Tuti Asmi, Umi Khozanah menyampaikan materi Bimbingan Perkawinan (Bimwin) Bagi Catin. Dalam paparan yang disampaikan oleh Umi Khozanah, Bimwin merupakan upaya penekanan AKI dan AKB dari hulu. Tujuan utama Bimwin yaitu untuk mencegah perceraian dan membekali catin dalam berumah tangga. Pembekalan catin dalam berumah tangga dalam kegiatan Bimwin juga mengandung makna edukasi supaya Catin dapat mengupayakan keselamatan ibu dan bayi pada saat merencankan untuk memiliki keturunan.
Sementara itu, dr. Andi Wijaya memberi materi berkaitan dengan Kesehatan Reproduksi. Baik perempuan maupun laki-laki sangatlah penting untuk menjaga kesehatan organ reproduksi. Pria dengan kemampuan seks yang baik belum tentu memiliki kualitas sperma yang baik. Dalam hal ini, pemenuhan nutrisi bagi sepasang catin juga tidak kalah penting. Defisiensi asam folat sering menjadi penyebab bayi tidak berkembang dengan sempurna. Persiapan kehamilan yang matang, pemenuhan nutrisi yang seimbang, manajemen stres dan menjaga kesehatan jasmani dan rohani wajib dilakukan untuk menekan AKI dan AKB. 1000 hari pertama kehidupan (HPK) bagi janin sangatlah menentukan proses kehidupan dan tumbuh kembangnya.
Harapan kedepan dari telah dilaksanakannya kegiatan Koordinasi Program Calon Pengantin Terintegrasi Lintas Program dan Lintas Sektoral yakni agar instansi-instansi Pemerintah yang terakit dapat semakin bersinergi dalam upaya pencegahan peningkatan AKI dan AKB baik dari segi titik strategis maupun potensi perbaikan lainnya. (rmd)