Surakarta – Kelompok Kerja Kepala Madrasah (K3M) Kota Surakarta mengadakan Pertemuan Akbar MGMP MTs se-Kota Surakarta, Sabtu, (11/8) di MTsN Surakarta 1. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru mapel di MTs Negeri dan Swasta se-Kota Surakarta. Hadir dalam acara tersebut Kepala MTs negeri dan swasta se-Kota Surakarta. Agenda kegiatan dalam petemuan akbar ini adalah pembinaan oleh Kakanmenag Kota Surakarta, pembentukan pengurus MGMP per mapel dan Pemetaan Kurikulum.
Pengawas Pendidikan Madrasah, Sri Hartati, mewakili Kepala Kemenag Kota Surakarta dalam sambutannya mengatakan MGMP di Kota Surakarta secara organisasi belum bisa optimal dalam pelaksanaan setia kegiatan.
“MGMP di Kota Surakarta seperti mati suri, hidup segan mati tak mau, hampir semua mapel tidak ada kegiatan,” tutur Sri Hartati.
“Setiap kegiatan MGMP harus melampirkan surat undangan, surat tugas, SK Pengurus, dan daftar hadir sehingga dapat memperoleh nilai 0,1. Diharapkan setiap MGMP mengagendakan kegiatan 6 kali dalam setahun atau 2 bulan sekali. Contoh agenda kegiatan MGMP yakni pemetaan KI dan KD, pengembangan silabus, penyusunan KBM, penyusunan kisi-kisi UAS Gasal dan UAS Genap, dan terakhir diadakan evaluasi”, pesan Sri Hartati.
K3M dan Pengawas Pendidikan Madrasah sangat berharap kegiatan MGMP aktif kembali sehingga berimbas pada kesamaan persepsi dalam memberikan materi dan peningkatan kompetensi guru. K3M mendesain acara MGMP ini secara akbar agar menghemat waktu serta terjalin silaturrohim di antara guru MTs se-kota Surakarta.
“Kegiatan yang diikuti 259 guru mapel MTs negeri maupun swasta ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi bapak ibu guru MTs serta menambah poin untuk kenaikan pangkat’, ungkap Kirna Suwanto, Kepala MTsN Surakarta 1 dalam sambutannya.
“Tugas dan peran serta MGMP ke depan sangat penting terkait dengan penulisan soal UAS, PAS, UMBN dan UAMBN. Sejak tahun lalu penulisan UMBN untuk madrasah sudah mandiri, tidak menginduk lagi pada Kementerian Pendidikan,” ujar H. Faizul Kirom, sekretaris K3M dalam pengarahannya.
“Setiap tahun K3M mengalami kesulitan dalam mempersiapkan soal UAMBN dan UMBN. Diharapkan dengan adanya MGMP yang salah satu agendanya adalah penyusunan soal, dapat mengatasi permasalahan tersebut,” lanjutnya lagi.
Kegiatan MGMP ke depan diharapkan bisa lebih variatif. Pertemuan dapat dilaksanakan indoor maupun outdoor. Outbond dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pilihan kegiatan MGMP untuk meningkatkan semangat anggota. Semoga pertemuan akbar ini bisa menjadi kebangkitan MGMP MTs se-Kota Surakarta yang selama ini mati suri dan mampu mewujudkan semua agenda yang telah dicanangkan. (rma)