Kota Surakarta (Humas) – Collaboration and Tolerance Center (CTC) Gebyar Pusaka Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Serengan pada Kamis (30/10/2025) kembali digelar. CTC yang bertajuk “Merawat Iman, Lestarikan Kehidupan, Ekoteologi Jalan Moderasi” kali ini diikuti oleh masyarakat dari dua kelurahan yakni Kratonan dan Jayengan. Mengusung tema “Merawat Iman, Lestarikan Kehidupan, Ekoteologi Jalan Moderasi”, kegiatan ini dirancang sebagai wadah pelayanan yang inklusif dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Deretan tamu undangan yang dihadirkan diantaranya Kepala Kankemenag Kota Surakarta Ahmad Ulin Nur Hafsun, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Achmad Arifin, Kepala KUA Kecamatan Laweyan selaku Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala KUA Kecamatan Serengan Rohmat Agung Suprayogi, Camat Serengan Maretha Dinar Cahyono, Lurah Kratonan sekaligus Plt. Lurah Jayengan Pertiwi, tokoh agama dan tokoh masyarakat terkait, serta Pokja Kampung Moderasi Beragama Keluarahan Kratonan.

Sebagai pembuka kegiatan, senam bersama digelar untuk semakin melengkapi ikhtiar bersama dalam menjaga kesehatan dan kebugaran masyarakat. CTC Gebyar Pusaka kali ini kembali menghadirkan beragam layanan masyarakat yang lengkap, mulai dari cek kesehatan gratis, konsultasi sertifikasi halal, layanan keagamaan lintas agama, bimbingan pra nikah, hingga ruang solidaritas komunitas Joli Jolan.
Dalam sambutannya, Achmad Arifin menegaskan bahwa CTC adalah program strategis Kanwil Kemenag Jawa Tengah untuk mewujudkan pelayanan agama yang inklusif dan berdampak. “Siapapun boleh datang, agama apapun boleh datang, dan bukan hanya terbatas KTP Serengan yang boleh dilayani,” ungkap Achmad Arifin, menekankan prinsip kesetaraan dalam pelayanan.

Lebih lanjut, ia mengumumkan inovasi layanan KUA ke depan yang tidak lagi terbatas pada urusan perkawinan. Kementerian Agama melalui Kanwil Jateng telah mempersiapkan tim untuk menyediakan layanan pendampingan hukum, termasuk menyiapkan advokat pendamping, sebagai bentuk perluasan peran KUA dalam melayani kebutuhan umat yang lebih luas dan tidak hanya terbatas dalam pencatatan perkawinan saja.
Ahmad Ulin Nur Hafsun dalam sesi inti penyampaian materi, memberikan paparan yang bertajuk “Merawat Iman, Lestarikan Kehidupan, Ekoteologi Jalan Moderasi” menekankan bahwa menjaga bumi adalah bagian dari menjaga iman. Ia menjelaskan bagaimana ekoteologi menumbuhkan empat nilai utama moderasi beragama, diantaranya tawassuth (jalan tengah), tawazun (keseimbangan), tasamuh (toleransi), dan i’tidāl (keadilan).

Kegiatan CTC ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah setempat. Pertiwi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja sama yang telah terjalin antara kelurahan, Tim Pokja Kampung Moderasi Beragama Kratonan, dan KUA Kecamatan Serengan. Ia menegaskan bahwa program KMB telah berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Kegiatan yang memperkuat peran Kementerian Agama sebagai perekat bangsa ini diakhiri dengan aksi simbolis penyerahan bibit pohon nangka dan sirsak kepada perwakilan masyarakat, Siti Maesaroh dan Budi Raharjo. Aksi ini menjadi penegasan komitmen bersama untuk mewujudkan visi Serengan sebagai kecamatan moderasi yang religius, guyub, dan ramah lingkungan.
Dan sesuai informasi saat menutup sambutan, Achmad Arifin juga menyampaikan bahwa Keluarahan Sondakan akan diusulkan menjadi Kampung Moderasi Beragama, menyusul Kelurahan Sudiroprajan dan Kratonan. (rmd)





















