Kota Surakarta (Humas) – Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Surakarta melalui Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) menggelar Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Kota Surakarta Tahun 1446 H/2025 M pada Rabu (16/7/2025) di Aula Pusat Layanan Haji dan Umroh Terpadu (PLHUT). Kegiatan rapat evaluasi yang dilaksanakan usai tasyakuran kepulangan jemaah haji di Balaikota, sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan di masa mendatang, dihadiri sejumlah 50 orang terdiri dari Panitia Pemberangkatan dan Pemulangan Haji Daerah (P3HD), Ketua Kloter SOC 77-78, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH): Pembimbing Ibadah dan Tim Petugas Kesehatan PPIH, Ketua Regu (Karu) dan Ketua Rombongan (Karom).
Kepala Kankemenag Kota Surakarta Ahmad Ulin Nur Hafsun dalam arahannya menekankan pentingnya evaluasi sebagai langkah perbaikan. Ahmad Ulin Nur Hafsun meminta kesediaan peserta evaluasi yang hadir untuk mengisi formulir evaluasi yang telah disediakan dan juga menyampaikan secara lisan dalam sesi penyampaian usulan yang nanti disampaikan.
“Ada form yang telah disediakan. Kami meminta panjenengan semua mengisinya,” ujarnya.

Ahmad Ulin Nur Hafsun kemudian sedikit menjelaskan secara garis besar tentang alur layanan haji yang terbagi menjadi layanan haji di dalam negeri dan di luar negeri. Layanan haji dalam negeri dimulai sejak Jemaah melakukan pendaftaran, masa tunggu, mendapatkan layanan penyuluhan haji, bimbingan manasik haji, tiga tahap pemeriksaan kesehatan tahap, one stop service, pembagian living cost dan layanan lainnya di Embarkasi.
Sedangkan layanan haji luar negeri merupakan layanan yang didapatkan setelah bertolak dari Bandara Adi Soemarmo, penerimaan di Bandara Jeddah, Armuzna, Madinah hingga Kembali lagi ke Debarkasi di Indonesia. “Proses ini mencakup seluruh tahapan, mulai dari pendaftaran, layanan haji di dalam negeri dan layanan haji di luar negeri. Layanan-layanan tersebut selain dilaksanakan oleh Pemerintah, juga ada yang dilaksanakan oleh KBIHU,” imbuhnya.

Memasuki sesi penyampaian usulan, Jemaah Haji Kloter SOC 77 mendominasi. Miftah (rombongan 6) mengkritik kemampuan bahasa Arab petugas kloter yang dinilai kurang, meski mengapresiasi keahlian IT mereka. Sigit Santoso (rombongan 7) meminta tim kesehatan melengkapi obat-obatan, sementara Yusuf (rombongan 5) menyarankan perbaikan lokasi manasik tingkat kecamatan dan transportasi Jeddah-Mekkah.
Masukan lain disampaikan Umar (rombongan 35) yang meminta penambahan frekuensi praktik manasik, serta Teguh (rombongan 9) yang mendorong peningkatan koordinasi petugas. Seluruh jemaah menyampaikan apresiasi atas kerja keras Kankemenag Kota Surakarta, disertai permohonan maaf jika masukan mereka dinilai merepotkan.
Kasi PHU Umi Khozanah Mujtahidah menyatakan evaluasi ini bertujuan menghimpun kritik konstruktif untuk penyelenggaraan haji yang lebih baik. “Kami berkomitmen pada pembinaan berkelanjutan, termasuk layanan ramah lansia dan kemabruran jemaah,” tegasnya.
Kegiatan ini juga menguatkan komitmen Surakarta mempertahankan rekor zero accident—keberangkatan dan kepulangan jemaah dalam jumlah utuh. Pelayanan one stop service di embarkasi hingga pendampingan di Arab Saudi menjadi fokus perbaikan.
Dari hasil rapat evaluasi, Kankemenag Kota Surakarta mengupayakan untuk memprioritaskan peningkatan kapasitas petugas, kelengkapan logistik, dan infrastruktur pendukung. Langkah ini diharapkan menjadikan penyelenggaraan haji tahun 1447 H/2026 M lebih lancar, tertib, sukses dan nyaman. (rmd)