Kota Surakarta (Humas) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surakarta melalui implementasi program Collaboration dan Tolerance Centre (CTC) KUA Kecamatan Serengan menggelar Gebyar Pusaka bertajuk “Kita Beda, Kita Bisa, Kolaborasi untuk Indonesia Toleransi” pada hari Kamis (26/06/2025). Kegiatan ini menghadirkan beragam layanan masyarakat, mulai dari cek kesehatan gratis, konsultasi sertifikasi halal, layanan keagamaan lintas agama, bimbingan pra nikah bagi calon pengantin, hingga ruang solidaritas komunitas Joli Jolan.
Kepala Kankemenag Kota Surakarta Ahmad Ulin Nur Hafsun, didampingi Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Achmad Arifin dan Kepala KUA Kecamatan Serengan Basir, menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjaga kerukunan. Dalam sambutannya, ia menyebut kecamatan Serengan sebagai wilayah istimewa dengan toleransi yang terbina baik, salah satunya melalui praktik unik di mana tokoh agama saling memimpin kesuksesan perayaan hari besar agama lain seperti perayaan Hari Raya Natal yang dipanitiai non-Kristen/Katolik atau Hari Raya Waisak yang diketuai non Buddha.

Lebih lanjut, Ahmad Ulin Nur Hafsun mengaitkan semangat toleransi dengan nilai spiritual. Saat talkshow di RRI, ia menyampaikan bahwa usia 40 tahun menjadi momen refleksi untuk “ngemong gesang” (menjaga kehidupan) dan fase usia setelahnya untuk mempersiapkan diri menghadap Sang Pencipta. Nilai ini, menurutnya, sejalan dengan upaya Kemenag untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat melalui program CTC KUA Revitalisasi.
Melalui program ini, Kemenag berkomitmen memberikan solusi dan pelayanan keagamaan yang inklusif, sesuai kapasitasnya sebagai penyelenggara layanan publik bidang keagamaan. Gebyar Pusaka diharapkan menjadi wadah yang mudah diakses warga, sehingga manfaatnya seperti mitra layanan kesehatan dan penyedia fasilitas bimbingan perkawinan dapat dirasakan secara luas.

Ahmad Ulin Nur Hafsun juga mencontohkan bagaimana kolaborasi lintas agama di Serengan tidak hanya simbolis, tapi telah menjadi budaya. “Ini bukti bahwa perbedaan bukan penghalang, justru penguat untuk bekerja sama,” ujarnya. Dukungan KUA Serengan sebagai fasilitator pun dinilai krusial dalam mempertahankan harmoni tersebut.
Keberhasilan kegiatan ini, menurut Kepala KUA Serengan Basir, tak lepas dari sinergi antar lembaga dan partisipasi masyarakat. Ia berharap Gebyar Pusaka yang hari ini juga digelar di KUA Kecamatan Jebres, dapat memperkuat jaringan toleransi sekaligus memenuhi kebutuhan praktis warga, dari aspek sosial hingga spiritual.

Sebagai penutup, Kemenag Kota Surakarta mengajak seluruh elemen masyarakat terus merawat toleransi melalui aksi nyata. “Kolaborasi adalah kunci. Dengan semangat ‘gesang selamet’, kita bisa membangun Indonesia yang lebih harmonis,” pungkas Ahmad Ulin. (rmd)