Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kemampuan siswa dalam berliterasi digital di tengah tantangan era digitalisasi, MTs Muhammadiyah Surakarta menjalin kerja sama strategis dengan Lembaga Duta Literasi Digital Indonesia. Kegiatan sosialisasi literasi digital yang digelar di Kampus 2, Kampung Sewu, Jebres ini menjadi bagian dari program “Jejaring Alumni MTs Muhammadiyah” yang melibatkan alumnus sebagai agen perubahan.
Menariknya, kegiatan ini menghadirkan Zalna Asyifa Kuntari — alumni MTs Muhammadiyah Surakarta dan delegasi Duta Literasi Digital Indonesia Batch 4 Provinsi Jawa Tengah — sebagai narasumber utama. Zalna berbagi wawasan tentang pentingnya literasi digital di kalangan pelajar dan mendorong siswa untuk menjadi pribadi adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi.
“Saya sangat senang menjadi bagian dari kegiatan ini. Ini adalah bentuk dedikasi saya kepada almamater. Semoga ilmu yang saya bagikan bermanfaat bagi adik-adik kelas dan madrasah,” ujar Zalna.
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh siswa kelas VII, VIII, dan IX ini berlangsung dinamis. Para duta literasi digital tidak hanya menyampaikan materi secara teoritis, tetapi juga mengajak siswa berdiskusi interaktif. Salah satu siswa kelas VIII, Miftah Nafid Firdaus, bahkan mengajukan pertanyaan tentang bagaimana caranya bisa menjadi delegasi Duta Literasi Digital Indonesia. Sementara itu, Elies Widyaningrum dari kelas yang sama bertanya tentang tips menumbuhkan kecintaan terhadap literasi.

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan dan Humas, Hafidz Rahmawati, mengapresiasi keterlibatan alumni dalam program ini. “Alhamdulillah, MTs Muhammadiyah bisa berkolaborasi dengan salah satu alumninya yang kini menjadi Duta Literasi Digital. Ini wujud nyata kontribusi alumni dalam peningkatan wawasan siswa,” ungkapnya.
Kepala MTs Muhammadiyah Surakarta, Mar’atus Sholikah Isnaini, turut menyampaikan rasa bangga atas partisipasi alumni dan dukungan dari lembaga literasi nasional. Ia menilai bahwa keberadaan alumni dalam program madrasah bukan hanya sebagai mitra, tetapi juga inspirasi nyata bagi siswa-siswi saat ini.
“Jejaring alumni sangat penting untuk terus dikembangkan. Tidak hanya di bidang literasi, tapi juga dalam penguatan karakter, minat bakat, dan motivasi belajar siswa. Ini membuktikan bahwa produk dari MTs Muhammadiyah luar biasa dan bisa memberi dampak luas di masyarakat,” jelas Mar’atus.
Pengawas Madrasah Kementerian Agama Kota Surakarta, Sri Hartati, dalam wawancara terpisah, menyatakan bahwa literasi digital berperan penting dalam membentuk siswa yang kritis, mandiri, dan kreatif. Ia menambahkan bahwa kebiasaan berliterasi dapat memperkuat kemampuan siswa dalam mengelola informasi, serta menjadi dasar keterampilan abad 21 yang sangat dibutuhkan di era saat ini.
“Dengan literasi, siswa dapat memperluas wawasan, menciptakan pesan media yang cerdas, dan mengembangkan potensi di berbagai bidang. Ini adalah pencapaian yang membanggakan dan bernilai jangka panjang,” ujar Sri Hartati.
Sebagai bentuk apresiasi, Lembaga Duta Literasi Digital Indonesia menyerahkan sertifikat kepada kepala madrasah sebagai simbol terima kasih atas kerja sama yang terjalin. Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi dan pembagian hadiah kepada siswa yang aktif berdiskusi dan menjawab pertanyaan.
Melalui kegiatan ini, MTs Muhammadiyah Surakarta terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi Qur’ani yang cakap teknologi, kritis, dan berprestasi. Harapannya, kegiatan serupa bisa menjadi agenda rutin untuk memperkuat literasi digital di kalangan pelajar madrasah. (hfd/my)