Surakarta (Humas) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surakarta menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui keikutsertaannya dalam kegiatan Pencanangan Kecamatan Berdaya, Launching Kartu Zilenial, dan Launching Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak, yang diselenggarakan di Taman Cerdas Jebres, Rabu (23/4).
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi; Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin; Walikota dan Wakil Wali Kota Surakarta; serta seluruh camat se-Kota Surakarta.
Dalam sambutannya, Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin menyampaikan bahwa program Kecamatan Berdaya bertujuan menyatukan seluruh sumber daya untuk melindungi dan memberdayakan kelompok rentan, seperti perempuan, anak, penyandang disabilitas, serta generasi muda kreatif.
“Program ini mengintegrasikan aspirasi dan hak kelompok rentan dalam perencanaan pembangunan, pelayanan publik, hingga tata ruang wilayah. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal,” ujar Nawal.
Sejalan dengan hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Luthfi, menekankan pentingnya Kecamatan Berdaya sebagai simbol perspektif pembangunan masyarakat.
“Solo menjadi lokasi pertama yang paling lengkap menerapkan konsep Kecamatan Berdaya. Ini akan menjadi role model pembangunan yang inklusif,” ungkapnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kantor Kemenag Kota Surakarta, Ahmad Ulin Nur Hafsun menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.
“Kantor Kemenag Kota Surakarta bersama jajaran KUA se-Kota Surakarta siap mendukung dan berkolaborasi dalam menyukseskan program Kecamatan Berdaya. Kami menjadikan KUA sebagai pusat layanan keagamaan dan penguatan keluarga melalui program Collaboration and Tolerance Center (CTC),” jelasnya.
“Kami ingin turut memberdayakan kaum ibu, perempuan, anak-anak, dan generasi muda melalui pendekatan yang religius, inklusif, dan toleran,” tambah Ahmad.
Partisipasi Kemenag tidak hanya simbolik. Stand KUA Kecamatan Jebres turut meramaikan acara dengan mempromosikan program CTC serta membagikan Buku Pondasi Keluarga Sakinah. Buku ini, menurut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Surakarta, Purwanti, menjadi salah satu referensi penting dalam program Sultanikah Capingan (Konsultasi Pernikahan Calon Pengantin) Pemerintah Kota.
Acara ini juga meluncurkan Kartu Zillenial, yang ditujukan bagi pemuda usia 16–30 tahun untuk mengakses pelatihan kewirausahaan secara digital. Program ini menggandeng forum santri dan anak-anak di Jawa Tengah, bekerja sama dengan UNICEF.
Sebagai bentuk keseriusan, Gubernur menargetkan pembentukan 4 Rumah Perlindungan dalam dua minggu ke depan, sebagai langkah konkret mengakselerasi pembangunan yang inklusif dan responsif di wilayah Jawa Tengah. (may)