Kota Surakarta (Humas) – Kementerian Agama RI pada hari Sabtu (19/04/2025) menggelar Bimbingan Manasik (Bimsik) Haji Nasional Tahun 1446 H/2025 M yang bertema “Menggapai Haji Mabrur: Meraih Kesempurnaan Spiritual dalam Ibadah Haji” di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. Perdana diselenggarakan, Bimsik Haji Nasional Kemenag RI meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas penyelenggaraan serentak se-Indonesia dengan diikuti oleh lebih dari 100.000 Jamaah dari seluruh Kabupaten/ Kota se-Indonesia secara hybrid dan menghadirkan Menteri Agama RI Nasaruddin Umar sebagai narasumber utama.

Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta secara daring via zoom meeting mengikuti Bimsik haji nasional tersebar dari empat lokasi yakni Hotel Red Chillies untuk jamaah kecamatan Banjarsari, Hotel Grand Sahman untuk jamaah kecamatan Laweyan, Hotel Sahid Jaya untuk jamaah kecamatan Jebres dan Hotel Dana untuk gabungan jamaah kecamatan Pasar Kliwon dan Serengan.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag RI Hilman Latief dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan manasik hari ini menjadi simbolisasi penting bagi penyelenggaraan haji karena Bimsik haji kali ini ini bukan hanya memberikan kesiapan dan persiapan secara syariah namun juga menyiapkan jamaah haji secara teknis.
Menurutnya, perhatian Presiden kepada layanan haji sangat besar. Ini dibuktikan dengan didirikannya Badan Penyelenggara Haji yang diasistensi oleh Kemenag supaya penyelenggaraan haji kedepan semakin lebih baik lagi.

“Haji periode ini harus jadi kebangkitan para haji-haji. Menjadi momen kebangkitan karena secara ritualnya menjadikan pribadi yang lebih sholeh, secara ekonomi memberikan dampak kesejahteraan bagi banyak lapisan masyarakat, dan sukses membangun peradaban yang lebih baik,” ungkap Hilman Latief.
Sementara itu, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar dalam arahannya menyampaikan bahwa tidak semua yang maqbul itu mabrur. Dan kemabruran itu diukur setelah jamaah pulang dari tanah suci dan sampai di tanah air. Kemabruran jamaah haji menjadi tanggung jawab Kemenag untuk memabrurkannya. Tanda-tanda kemabruran diantaranya akhlak yang bertambah mulia, ibadah yang bertambah rajin, dibanggakan oleh Allah di depan malaikat, serta pahalanya diutamakan dari jihad di jalan Allah.

Tahun ini menjadi istimewa karena pelaksanaan ibadah haji bertepatan dengan Haji Akbar, yakni wukuf di Arafah jatuh pada hari Jumat. Keutamaannya diyakini setara dengan 70 kali haji biasa, dan pada hari itu doa-doa diijabah, ampunan dilimpahkan, serta rahmat Allah turun tanpa batas.
“Kabar gembira bagi Bapak/ Ibu, Insya Allah tahun ini adalah haji akbar. Puncak haji tanggal 6. Pahalanya sama dengan 70 kali haji biasa. Subhanallah,” imbuh Nasaruddin Umar.

Mengutip hadits Qudsi dan Surat Al-Baqarah ayat 30, Nasaruddin Umar membingkai haji sebagai bagian dari misi kekhalifahan manusia dan dialog ilahi. Bahkan iblis pun berdialog dengan Allah saat menolak bersujud kepada Adam, merasa lebih mulia karena diciptakan dari api. Tapi Allah menunjukkan bahwa keagungan manusia bukan pada asalnya, melainkan pada kemampuannya bertobat dan kembali kepada Tuhan.
Terlaksananya rangkaian Bimsik tingkat kecamatan kota Surakarta yang dilengkapi dengan Bimsik haji nasional secara serentak ini, diharapkan benar-benar efektif menyiapkan CJH, baik secara syariah maupun secara teknis, serta memaknai keberkahan tahun Haji Akbar yang penuh keutamaan dan rahmat ini untuk memperbanyak doa, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk keluarga, bangsa, umat, dan seluruh manusia. (rmd)