Kota Surakarta (Humas) – Hari terakhir pelaksanaan Bimbingan Manasik (Bimsik) Haji tingkat kecamatan tahun 1446 H/ 2025 M di Kota Surakarta, bertepatan dengan momentum Bimsik Haji Nasional yang digelar Kementerian Agama RI secara hybrid, Sabtu (20/04/2025). Kegiatan ini menjadi momen penutup dari rangkaian persiapan bagi calon jamaah haji (CJH) sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta Ahmad Ulin Nur Hafsun, pada hari ini berkesempatan hadir menyampaikan materi yang berjudul Hak dan Kewajiban Jamaah Haji, usai sesi praktik manasik haji di Hotel Dana Solo. Pelaksanaan bimsik haji ini menggabungkan peserta dari KUA Kecamatan Pasar Kliwon dan Serengan.

Ahmad Ulin Nur Hafsun membagikan pengalaman langka saat bertugas sebagai petugas haji tahun 2015 dan 2024. Salah satu sorotannya adalah peningkatan kualitas menu makanan jamaah. “Dengan komposisi bumbon 30%, menu tahun 2024 sangat variatif: ada klengkam, rendang, ada juga menu itu sebetulnya ikan tuna yang disuir-suir, tetapi Jamaah menyebutnya rasanya seperti botok, dan ayam kecap. Alhamdulillah, tahun 2025 Insya Allah lebih baik!” ujar Ahmad Ulin Nur Hafsun penuh harap.
Sedikit menyinggung persyaratan istithaah, fakta menarik didapat karena ternyata mayoritas CJH kecamatan Pasar Kliwon dan Serengan menyetujui syarat ini setelah Ahmad Ulin bercerita tentang pengalamannya membantu jamaah Malaysia tahun 2015. “Di Malaysia, obesitas tidak boleh berangkat haji. Mereka mengecek lingkar perut!” ungkap Ahmad Ulin Nur Hafsun sambil tersenyum. Kisah itu menggugah kesadaran peserta akan pentingnya kesehatan dalam ibadah haji.

Tak lupa, Ahmad Ulin mengingatkan CJH untuk menghafal detail lokasi di Arab Saudi. “Yang wajib kita ingat-ingat menopo, Bapak/ Ibu? Satu nama daerah tinggal, dua nama hotel, tiga nomor bus, dan empat adalah nama terminal,” pesan Ahmad Ulin Nur Hafsun. Pesan praktis ini disambut antusias oleh peserta yang mayoritas pertama kali menunaikan haji.
Bimsik haji tingkat kecamatan kali ini terasa berbeda. Karena selain materi formal, cerita lapangan dari narasumber berpengalaman seperti Ahmad Ulin Nur Hafsun memberi warna berbeda. Peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga mendapat gambaran nyata tantangan dan solusi di Tanah Suci. Usai materi dari Hak dan Kewajiban Jamaah Haji resmi ditutup, CJH berlanjut untuk mengikuti bimsik haji nasional dari Kementerian Agama RI yang diikuti via zoom meeting. (rmd)