Oleh-oleh Penyuluh Non PNS Kota Surakarta Hadiri Buka Bersama Australia Global Alumni
Usai mengikuti acara Buka Puasa Bersama dengan Australia Global Alumni, Feri Firmansyah, satu-satunya Penyuluh Agama Islam Non PNS Kota Surakarta bertekad untuk mensosialisasikan apa yang disampaikan Glen Askew, Konsulat Jendral Australia di Surabaya, pada pekan kemarin.
Feri mengatakan, dengan pengalamannya mengikuti program ke Australia, Ia sangat berharap bisa membuka wawasan tentang keberagaman, moderasi dan toleransi seperti program yang dilaksanakan oleh Australia Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP).
Ia menceritakan, meskipun program AIMEP ini hanya dua pekan, namun Feri bersama alumni diberi kesempatan untuk mengunjungi berbagai komunitas mulai dari para akademisi dan profesor di kampus kampus ternama Australia, misalnya The University of Melbourne, sekolah- sekolah Islam dan Kristen, Komunitas antar iman, perpustakaan nasional Australia, Museum, Masjid, Gereja, Bank dan tempat usaha lainnya.
“Intinya, sebenarnya sebagaimana telah disampaikan oleh Konsulat Jendral Australia untuk Indonesia di Surabaya, Glen Askew, pekan kemarin, selain untuk mempererat hubungan antara Indonesia dengan Australia, kedepannya para alumni diharapkan bisa berkolaborasi dan sinergi untuk membangun Indonesia dalam bidang masing-masing”, ujarnya saat ditanya oleh-oleh dari acara buka puasa bersama via Handphone pada Senin (10/03/25) kemarin.
Karena kesempatan untuk bergabung dengan AIMEP itu terbatas, Ia berusaha untuk menginformasikan dan mengajak penyuluh lainnya apabila ada kesempatan agar bisa berpartisipasi aktif untuk mengikuti program kerjasama Australia-Indonesia tersebut.
Adapun program-program kerjasama Australia- Indonesia itu, katanya, terdiri dari; Program beasiswa Australia Award Scholarship, Pertukaran pelajar, Pemuda, Muslim Australia Indonesia Exchange Program, dan Short Course bagi Warga Indonesia.
Feri menambahkan, alumni yang mengikuti kegiatan AIMEP tidak harus sudah lulus dari sekolah atau perguruan tinggi seperti yang berlaku di Indonesia. Akan tetapi, orang yang pernah ikut program kursus singkat (shortcourse) atau ikut pertukaran pelajar (exchange) walaupun hanya satu minggu atau dua minggu dikategorikan alumni.
Acara buka bersama kemarin bisa berjalan meriah, katanya, karena semua yang pernah mengikuti program kursus singkat maupun pertukaran pelajar, datanya sudah ada di kedutaan Australia yang ada di Indonesia.
“Karena data para alumni sudah ada di mailing list kedutaan besar Australia yang ada di Indonesia, maka setiap ada informasi, acara, undangan maupun penghargaan, masing-masing alumni akan diberitahu melalui email maupun WhatsApp di handphonenya masing-masing”, terangnya.
Acara dihadiri 50 alumni yang telah bekerja diberbagai instansi pemerintah dan swasta, seperti di UMS, UNS, UIN Raden Mas Said, Kementerian Keuangan, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Penyuluh Agama Islam, Kementerian Agama Kota Surakarta.
Feri Firmansyah sendiri tercatat pernah mengikuti program Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP) yang digelar pada 2019 lalu. Sedangkan Buka Puasa Bersama Para alumni yang dihadiri oleh Konjen Australia di Surabaya, Glen Askew, berlangsung di Hotel Novotel pada Rabu (05/03/25) kemarin. (Sol/my).