Kota Surakarta (Humas) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surakarta melalui Seksi Pendidikan Madrasah menyelenggarakan Rapat Sosialisasi Percepatan Pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG) pada hari Senin (10/03/2025). Kegiatan yang digelar di Aula R. Pudjotomo Kankemenag Kota Surakarta ini dihadiri oleh 70 guru yang bertugas di Madrasah baik negeri maupun swasta (termasuk RA) se-Kota Surakarta. Rapat dimulai oleh Ketua Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Kankemenag Kota Surakarta Sarkin, yang kemudian disusul oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Rifhamdhani Agam, bertujuan untuk memastikan para guru memahami prosedur terbaru terkait pencairan TPG, terutama peralihan sistem dari EMIS ke EMISGTK (SIMPATIKA).
Salah satu poin penting yang disampaikan dalam rapat adalah perubahan akses modul dan program guru. Kini, para guru diharuskan mengakses EMISGTK melalui situs emisgtk.kemenag.go.id dengan menggunakan akun SIMPATIKA. Peralihan ini perlu dipahami oleh seluruh guru dan stakeholder madrasah agar tidak terjadi kesalahan teknis yang menghambat proses pencairan TPG.
Ada empat langkah utama yang harus segera dilakukan oleh para guru. Pertama, guru diminta untuk segera melakukan aktivasi diri menggunakan akun SIMPATIKA setelah EMISGTK dibuka untuk transaksi, yang rencananya akan dilakukan pada siang atau sore kemarin. Kedua, guru harus memastikan data diri mereka, terutama yang terkait mutasi, sudah sesuai dengan kondisi terbaru. Hal ini penting karena data di EMIS dan EMISGTK tidak terintegrasi.
Ketiga, meskipun data lain seperti satminkal perlu diperbaiki, prioritas utama adalah memperbarui data penting seperti NIK. Pembaruan ini tidak boleh mengganggu proses percepatan pencairan TPG untuk periode Januari-Februari. Keempat, bagi guru yang lulus pada tahun 2024, Nomor Registrasi Guru (NRG) akan diproses oleh pusat. Madrasah diminta segera memproses input jadwal, SKMT, dan SKBK agar tidak tertunda.

Terkait kehadiran, guru diingatkan untuk memastikan presensi bulan Januari dan Februari telah terisi. Aplikasi diharapkan secara otomatis mencatat kehadiran, sehingga admin hanya perlu mengisi ketidakhadiran. Hal ini penting untuk memastikan kelancaran proses pencairan TPG.
“Semua butuh proses, semua butuh ketelatenan. Jadi, kami harap apa saja yang harus dilakukan segera ditunaikan kewajibannya nggih, Bapak/ Ibu!,” tutur Rifhamdhani Agam.
Bagi calon penerima baru TPG Non ASN, diharuskan membuat rekening baru di bank BRI, Mandiri, atau BSI. Guru yang termasuk dalam kategori ini adalah mereka yang lulus NRG pada tahun 2024 atau yang mengalami mutasi dari sekolah lain. Pastikan NRG sudah muncul di EMISGTK untuk menghindari kendala teknis.
Kemenag Surakarta berharap seluruh proses ini dapat diselesaikan tepat waktu. Targetnya, SKMT diharapkan selesai pada 10 Maret, sedangkan SKBK pada 14 Maret. Bagi yang tidak memenuhi tenggat waktu, pencairan TPG Non ASN akan dilakukan setelah Lebaran. Dengan sosialisasi ini, percepatan pencairan TPG diharapkan berjalan lancar. Para guru diharapkan aktif memperbarui data dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan agar tidak ada kendala dalam proses pencairan tunjangan mereka. (rmd)