Kota Surakarta (Humas) – Dalam rangka memperkuat program pemberdayaan zakat dan wakaf, hari Jumat (13/12/2024), Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf (Penais Zawa) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaksanakan kunjungan kerja (kunker) benchmarking ke Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta. Kunjungan kerja kali ini bertujuan menimba ilmu dan mengadaptasi inovasi pengelolaan zakat dan wakaf yang diterapkan di Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta.
Sebanyak 24 peserta rombongan bidang Penais Zawa Kanwil Kemenag DIY yang dipimpin Nurhuda diterima dengan hangat oleh jajaran Kankemenag Kota Surakarta yang diwakili oleh Arif Ansori, Penyelenggara Zakat dan Wakaf, dengan didampingi Achmad Arifin, Kepala Seksi Bimas Islam, menjadi tuan rumah sekaligus memandu agenda Jumat pekan lalu. Dalam sambutannya, Arif Ansori menyampaikan apresiasi atas inisiatif benchmarking ini.
“Kami merasa terhormat atas kunjungan yang dilakukan Penais Zawa Kanwil DIY. Semoga diskusi dan pertukaran informasi yang kita lakukan hari ini dapat memberikan manfaat untuk pengembangan bidang zakat dan wakaf, baik di Kanwil Kemenag Provinsi DIY maupun Kankemenag Kota Surakarta,” ujar Arif Ansori.
Selama sesi presentasi dan diskusi, para peserta memanfaatkan kegiatan kali ini secara mendalam mengenai berbagai program unggulan Kemenag Kota Surakarta terkait pengelolaan zakat dan wakaf. Salah satu inovasi yang disampaikan adalah strategi optimalisasi distribusi zakat untuk pemberdayaan ekonomi umat serta pengelolaan wakaf berbasis produktif yang mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Arif Ansori juga menjelaskan pentingnya kolaborasi dalam mengelola zakat dan wakaf, sehingga manfaatnya bisa dirasakan secara berkelanjutan.
“Kunci keberhasilan program zakat dan wakaf ada pada komitmen, transparansi, serta sinergi antar pemangku kepentingan. Kami berharap apa yang kami terapkan di sini bisa menjadi inspirasi,” ungkap Arif Ansori.
Rombongan Penais Zawa DIY terlihat antusias dalam mengikuti paparan dan berdiskusi. Beberapa peserta memberikan pertanyaan terkait implementasi program dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan zakat dan wakaf di tingkat lokal. Tidak hanya belajar, rombongan juga berbagi pengalaman dari program yang telah mereka jalankan di wilayah DIY.
Kunjungan ini diakhiri dengan kunjungan lapangan ke salah satu lokasi pengelolaan wakaf produktif yang menjadi percontohan Kemenag Surakarta. Lokasi tersebut memberikan gambaran langsung tentang bagaimana aset wakaf dapat dikelola secara efektif untuk kemaslahatan umat.
Melalui kunker ini, diharapkan tercipta sinergi dan kolaborasi yang lebih erat antara Kemenag Surakarta dan Kanwil Kemenag DIY. Inisiatif benchmarking ini menjadi langkah nyata untuk memperkuat kapasitas pengelolaan zakat dan wakaf demi pemberdayaan umat yang lebih baik. (rmd)