Kota Surakarta (Humas) – Membangun budaya cinta buku sejak usia dini menjadi salah satu fokus utama RA Nurul Huda Surakarta. Pendidikan literasi yang dimulai dari tahap awal ini diharapkan dapat membentuk generasi yang memiliki ketertarikan tinggi pada buku dan pengembangan diri melalui membaca. Sabtu (31/07/2024), RA Nurul Huda menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Buku Menjadi Temanku” di lingkungan sekolah yang beralamat di Jalan Samudra Pasai Utara, Ngipang, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca sejak dini ini melibatkan kerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surakarta. Sebanyak 125 siswa RA Nurul Huda, yang terbagi dalam dua kelompok (A dan B), turut ambil bagian dalam acara ini. Dengan dipandu oleh guru-guru, para siswa diperkenalkan pada cara mengambil, membaca, dan mengembalikan buku dengan tata tertib yang baik dan sopan, yang menjadi bagian penting dari pembelajaran adab dalam literasi.
Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 10.30 WIB, dengan mobil perpustakaan keliling (Perpusling) yang disediakan oleh Dinas Perpustakaan Kota Surakarta menjadi daya tarik tersendiri. Para siswa secara bergiliran memilih buku dari koleksi yang tersedia. Mereka tampak antusias dengan beragam buku yang ditawarkan, terutama buku bergambar yang menarik perhatian mereka.
Salah satu siswa, Jojo dari kelas B.1, dengan semangat menyampaikan kesannya, “Bukunya banyak, bagus-bagus. Aku suka buku gambar binatang,” ungkapnya setelah selesai mengikuti kegiatan.
Tak hanya siswa, para orangtua juga memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Mereka mengapresiasi inisiatif sekolah yang menggandeng Dinas Perpustakaan Kota Surakarta untuk menanamkan kebiasaan cinta buku pada anak-anak sejak dini. Orangtua berharap kegiatan ini dapat mendorong anak-anak untuk lebih memilih buku sebagai sarana hiburan dan belajar, ketimbang terpapar gadget yang berlebihan.
Menurut Wulandari, Kepala RA Nurul Huda, kegiatan ini tidak hanya dimaksudkan untuk menumbuhkan minat baca di sekolah, tetapi juga untuk memupuk budaya literasi di rumah. “Kami berharap orang tua dapat melanjutkan kebiasaan ini di lingkungan keluarga, menyediakan berbagai buku cerita atau buku bergambar yang menarik, serta mendampingi anak-anak saat membaca,” jelasnya.
Selain mendukung kegiatan literasi di rumah, Wulan juga berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari pengembangan kecintaan anak-anak pada buku dan ilmu pengetahuan di masa depan.
“Kami percaya, dengan memberikan pengalaman menyenangkan dalam membaca, anak-anak akan lebih termotivasi untuk terus belajar dan berkembang,” imbuhnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya RA Nurul Huda untuk terus memberikan pembelajaran holistik yang tidak hanya mengutamakan akademis, tetapi juga pengembangan karakter dan kebiasaan baik yang mendukung kesuksesan anak di masa depan. Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah kota melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, sekolah berharap budaya literasi dapat semakin melekat dalam kehidupan sehari-hari para siswa.
Dalam konteks pendidikan modern, pembiasaan cinta buku sejak usia dini dinilai sangat penting untuk membangun karakter gemar membaca, meningkatkan daya imajinasi, dan mengasah kemampuan berpikir kritis anak. Kegiatan serupa diharapkan dapat terus diadakan secara berkala untuk mendukung terciptanya generasi yang cerdas dan berbudaya literasi. (wln/ rmd)